KETIK, BATU – Impian memulangkan Prasasti Sangguran ke Kota Batu, Jawa Timur bisa segera terwujud. Prasasti yang juga dikenal sebagai Minto Stone itu berada di Roxburghshire, Skotlandia sejak 200 tahun lalu.
Hal itu diungkap Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai. Tahun 2023 lalu, ia mengunjungi Skotlandia dan bertemu Earl of Minto, Gilbert Timothy George Lariston Elliot-Murray-Kynynmound, selaku ahli waris.
“Waktu itu saya ditugaskan Gubernur Jatim untuk mencari lokasi prasasti. Saya ke sana sebagai Pj Wali Kota Batu sekaligus Kepala Dinas Pendidikan," ujarnya, belum lama ini.
Diketahui bahwa Lord Minto menerima hadiah prasasti dari Gubernur Hindia Belanda, Thomas Stamford Raffles pada tahun 1812. Semula, Prasasti Sangguran ditemukan di kawasan Ngandat, kini Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
"Keluarga Minto sangat terbuka dengan niat kita memulangkan prasasti ini. Prasasti telah dipindahkan dari rumah tua ke halaman perkebunan Minto,” sambung Aries.
Aries menambahkan bahwa dibutuhkan keterlibatan aktif wali kota dan DPRD Kota Batu untuk memulangkan prasasti tersebut. Perlu adanya komunikasi dengan Kementerian Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, serta membuat surat resmi permintaan repatriasi kepada Pemerintah Skotlandia maupun Inggris.
"Tidak ada permintaan finansial sebagai syarat pemulangan prasasti. Tapi lebih kepada kompensasi atas perawatan yang selama ini ahli waris lakukan,” jelas Aries.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui rencana pemulangan Prasasti Sangguran itu. Upaya selanjutnya adalah mengundang keluarga Minto saat World Culture Forum di Bali.
“Waktu Pak Fadli Zon (Menteri Kebudayaan RI) ke Kota Batu, kami sudah membahas hal ini. Beliau menyambut baik,” ujarnya.
Dihimpun dari berbagai sumber, Prasasti Sangguran merupakan peninggalan penting Kerajaan Mataram Kuno. Menjadi sumber informasi penting tentang sejarah Kerajaan Mataram. Termasuk perpindahan pusat kekuasaan ke wilayah Jawa Timur.
Prasasti ini berukuran tinggi 1,61 meter, lebar 1,22 meter, tebal 32 cm, dan berat mencapai 3,5 ton. Bagian depannya berisi 38 baris tulisan, bagian belakang 45 baris, dan sisi kiri 15 baris. Dua baris pertama ditulis dalam bahasa Sanskerta, sisanya menggunakan bahasa Jawa Kuno.(*)