KETIK, JOMBANG – Respons cepat kembali ditunjukkan Bupati Jombang H. Warsubi dalam menangani kasus sosial dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Bupati melihat langsung kebakaran rumah lansia di Mojowarno dan kondisi rumah tak layak huni di Jogoroto pada Kamis, 19 Juni 2025.
Langkah ini menegaskan kehadiran Bupati dalam membantu warga miskin Jombang yang selama ini belum tersentuh bantuan sosial.
Rumah yang terbakar adalah milik Saudah (85) di Dusun Jetak, Desa Sidokerto, Kecamatan Mojowarno. Insiden tersebut terjadi pada Rabu siang, 18 Juni 2025.
Bupati Jombang langsung mengerahkan BPBD Jombang dan Dinsos Kabupaten Jombang untuk turun ke lokasi dan memberikan bantuan korban kebakaran.
“Kami hadir bersama Dinsos, memberikan dukungan moral dan material. Ini bukti kehadiran negara,” kata Kalaksa BPBD Jombang, Wiku Birawa Felipe Diaz Quintas.
Sementara di Dusun Semanding, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Poniti, seorang ibu kepala keluarga tinggal bersama dua anaknya di rumah tidak layak huni.
Rumah itu hanya terdiri dari satu ruangan besar, lantai tanah becek saat hujan, dan tirai robek sebagai pembatas ruang tidur.
Yang lebih memprihatinkan, keluarga ini belum pernah menerima bantuan sosial seperti PKH, BPNT, atau program rehabilitasi RTLH Jombang.
“Saya cuma ingin rumah ini diperbaiki, biar anak-anak tidur tidak kehujanan,” ujar Poniti lirih.
Kepala Dusun Semanding, Mulyadi, membenarkan kondisi tersebut dan menyatakan sudah berkali-kali melaporkannya ke desa dan kecamatan.
Mendengar kondisi memprihatinkan ini, Bupati Jombang langsung mendatangi rumah Poniti, bersama tim dari Dinas Sosial, Bappeda, dan pendamping PKH.
“Tidak boleh ada warga Jombang tinggal di rumah yang membahayakan jiwa. Ini soal kemanusiaan,” tegas Bupati Warsubi, saat menyerahkan bantuan RTLH untuk Poniti.
Ia juga mengapresiasi laporan cepat dari pendamping sosial PKH Jombang yang akhirnya membuka akses bantuan.(*)