Selter 2 TPA Pacitan Rampung, Target Tampung 10 Tahun Asal Sampah Dikelola dengan Baik

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Marno

5 Januari 2024 23:24 5 Jan 2024 23:24

Thumbnail Selter 2 TPA Pacitan Rampung, Target Tampung 10 Tahun Asal Sampah Dikelola dengan Baik Watermark Ketik
Pembangunan selter 2 TPA Sampah Pacitan rampung . (Foto: Tonny for Ketik)

KETIK, PACITAN – Pembangunan Selter ke-dua Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) sampah di Dadapan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, telah rampung.. Ditargetkan muat tampung sampah hingga 10 tahun ke depan.

Menurut Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan dan Air Minum Dinas (PLAM) PUPR Pacitan, Tonny Setyo Nugroho, selter TPA ini dapat menampung sampah sesuai rencana asalkan sampah dikelola dengan baik. 

"Jika pengelolaan sampah belum baik atau tidak dipilah, selter TPA ini mungkin hanya dapat menampung selama kurang lebih lima tahun," imbuhnya, Jumat (5/1/2023).

Pembangunan TPA Dadapan, selter dua tersebut, terdiri dari selter, yang merupakan tempat penampungan sampah. Lalu, jalur pipa sepanjang 300 meter, berfungsi menghubungkan selter dengan kolam lindi. Selain itu, kolam lindi, digunakan untuk mengolah lindi, yaitu cairan yang dihasilkan dari proses pembusukan sampah.

Foto Proses pipanisasi penghubung Selter 2 dan Kolam Lindi. (Foto: Tonny for Ketik)Proses pipanisasi penghubung Selter 2 dan Kolam Lindi. (Foto: Tonny for Ketik)

"Fungsi kolam-kolam itu untuk pengolahan lindi. Supaya pada saat dimasukkan proses terakhir yaitu kolam resapan ke tanah, sudah tidak mencemari lingkungan," paparnya.

Semua sistem tersebut telah diujicoba dan tidak ada kebocoran. Hal ini penting untuk memastikan bahwa tempat pembuangan akhir tidak akan mencemari lingkungan.

"Sistem sudah kita coba kemarin, direndam selama 24 jam dengan ketinggian air hampir dua meter. Alhamdulillah tidak ada kebocoran," sambungnya.

Dia menjelaskan, diameter selter dua adalah sekitar 70 x 90 meter dengan kedalaman diangka empat meter. Total kapasitas berkisar 40 ribu meter kubik.

Dengan demikian, masyarakat diminta dapat memilah sampah dengan baik dan membuangnya pada tempat pengelolaan. Sehingga sampah yang dibuang ke TPA tinggal menyisakan residu atau material yang tidak dapat didaur-ulang.

"Kalau memang komitmen pemerintah diikuti oleh masyarakat, target tampungan ini bisa sampai 10 tahun," harapnya.

Tonny juga mengimbau kepada masyarakat untuk menerapkan prinsip 3R, yaitu reduce, reuse, dan recycle. Dengan menerapkan prinsip itu, maka jumlah sampah yang dihasilkan dapat dikurangi.

"Jadi, sampah itu enggak dibuang saja. Kalau dibuang tanpa diolah ya otomatis bagaimana? juga sebaik atau sedetail desain kita kalau masyarakat itu tidak peduli, ya percuma aja," ujarnya.

Terkait biaya, pembangunan selter dua tersebut diperkirakan mencapai Rp1 miliar lebih, sedangkan Kolam Lindi memerlukan dana sekitar Rp1,7 miliar.

Selain pembangunan selter TPA, pihaknya terus mendorong pembangunan pusat daur ulang (PDU) dan peningkatan pemanfaatan bank sampah. Targetnya, pada tahun 2030, pembangunan selter baru di TPA tidak diperlukan lagi.

"Saat ini, TPS 3R yang sudah aktif di Kelurahan Sidoharjo dan Bank Sampah Kelurahan Ploso. Di Baleharjo juga telah dimulai upaya pengelolaan sampah," ucapnya. 

Sebagai catatan, mengenai selter ke satu yang kini tengah mengalami overload, Dinas PUPR Pacitan akan melakukan pencampuran dan pengurukan dengan tanah.

Disusul, dilakukannya reboisasi untuk menyulap tumpukan sampah menjadi taman hijau. "Untuk proses pembuangan sampah selanjutnya, dapat dilaksanakan di selter kedua ini," sambungnya.

Mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan berencana untuk melakukan pencabutan kontainer sampah. Sehingga lima kelurahan di sekitar area kota dapat berupaya melakukan pemilahan sampah secara mandiri."Yang dibuang ke TPA itu sebisa mungkin hanya residu," pungkas Tonny. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan TPA Pacitan Sampah di Pacitan Selter 2 TPA Pacitan