KETIK, BONDOWOSO – Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak menghadiri prosesi serah terima jabatan (Sertijab) pimpinan daerah Kabupaten Bondowoso.
Sertijab dilakukan dari kepemimpinan Pj Bupati Bondowoso Muhammad Hadi Wawan Guntoro ke Bupati Bondowoso periode 2025-2030, Abdul Hamid Wahid, di Gedung Rapat Paripurna DPRD Bondowoso, Kamis, 6 Maret 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Emil mengingatkan soal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dalam waktu dekat.
Menurutnya, RPJMD harus linier dengan program pemerintah provinsi dan pusat sesuai dengan apa yang ingin dicapai oleh Presiden Prabowo Subianto, yakni delapan misi Asta Cita.
" RPJMD harus konsisten dengan visi misi kepala daerah, pemerintah provinsi dan pusat yakni program Asta Cita, " katanya.
Senada dengan Emil, Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir mengingatkan tentang menjalankan program-program Presiden RI. Dhafir optimistis dengan pengalaman yang dimiliki, Bupati Abdul Hamid dapat menjalankan tugas dengan baik bersama Wakil Bupati As'ad Yahya Syafi'i.
"Sehingga Pemda dan DPRD tetap bersinergi dengan penuh tanggung jawab, " ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid (AHW) mengatakan bahwa amanah ini merupakan tanggung jawab besar terhadap masyarakat Bondowoso dan Tuhan Yang Maha Esa.
Ra Hamid, sapaan akrabnya menilai, selama dipimpin oleh Muhammad Hadi Wawan, Bondowoso mengalami kemajuan di berbagai bidang. Sehingga perlu dipertahankan dan perlu ditingkatkan sebagai upaya mewujudkan masa depan Kota Tape.
"Cita-cita yang terukur melalui kerja keras semua pihak. Tidak hanya aspek fisik dan materi, namun juga keamanan, kenyamanan dan ketentraman," jelas Ra Hamid.
Dengan menjalankan misi Bondowoso Berkah (Berkualitas, Akselerasi dan Holistik), pemerintah siap meningkatkan infrastruktur fisik dan non fisik, meningkatkan pelayanan publik yang berprikemanusiaan dan mudah diakses, pengembangan ekonomi lokal sebagai pondasi utama ekonomi masyarakat.
"Permasalahan Bondowoso sangat kompleks. Pertumbuhan ekonomi masih jauh di target nasional," pungkasnya.