Sikapi Positif #Kaburajadulu, Generasi Muda Harus Punya Literasi dan Mindset Pengusaha Ekspor

18 Maret 2025 07:15 18 Mar 2025 07:15

Thumbnail Sikapi Positif #Kaburajadulu, Generasi Muda Harus Punya Literasi dan Mindset Pengusaha Ekspor Watermark Ketik
Kegiatan "Literasi Ekspor Bagi Anak Muda untuk Menunjang Ekosistem Ekonomi" yang digelar untuk memotivasi generasi muda. (Foto: Atta/ Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Tren #kaburajadulu dapat disikapi positif oleh generasi muda. Hal ini terungkap dalam kegiatan sosialisasi Scale Up Ekspor, bertajuk "Literasi Ekspor Bagi Anak Muda untuk Menunjang Ekosistem Ekonomi" yang digelar di Aula Royal Hotel, Kecamatan Sumbersari, Jember, Senin, 17 Maret 2025 malam. 

Menurut Praktisi Ekspor, Vicky Armando, yang menjadi pemateri dalam kegiatan sosialisasi tersebut, tren #kaburajadulu tidak hanya menggambarkan situasi emosional negatif. Terkait ungkapan kekecewaan dan memilih pindah tinggal ataupun bekerja di luar negeri.

Tapi bisa diartikan, sebuah situasi positif bagi generasi muda, untuk membuka peluang usaha dengan menjadi eksportir dan membuka peluang lapangan kerja baru.

"Karena dengan memotivasi mereka untuk melihat peluang pasar global, semoga mereka (para generasi muda). Bisa mampu untuk berdaya untuk global. Selama ini kan ekspor selalu dibilang buat orang tua, kalangan eksklusif, eksekutif, atau orang-orang yang besar atau yang berduit lain," kata Vicky saat dikonfirmasi usai menjadi pemateri.

Meskipun memiliki keinginan untuk berkarir ke luar negeri, para generasi muda khususnya di Jember, harus ditanamkan pola pikir positif dan memiliki literasi ekspor yang benar.

"Artinya Kabur Aja Dulu, harus punya bekal. Kalau tidak punya skill (kemampuan, red) bagaimana? Karena perlu diketahui, saat ini di luar negeri dengan menjadi karyawan ataupun tenaga kerja. Situasinya sama dengan di sini. Di luar negeri sana, juga mengalami banyak ribuan tenaga kerja di PHK," ungkap Vicky.

Dari data yang dihimpun olehnya, pria yang juga Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unej itu menyebut, perusahaan-perusahaan ternama berskala internasional saat ini, banyak yang melakukan PHK terhadap ribuan karyawannya.

"Catatan saya, Perusahaan Meta sebanyak 3.600 karyawan di PHK, Microsoft 2.280 karyawan, Amazon 200 ribu. Kemudian HP 7.000 sampai 9.000, Google dengan segala macam aplikasi hampir 25.000 yang mengalami PHK," sebutnya.

"Dari sini dipahami, jangan sampai kabur aja dulu hanya cukup sebagai ungkapan sakit hati dari anak-anak muda. Tapi kemudian lupa, untuk bagaimana mereka berkreativitas. Maka modalnya adalah mindset, bagaimana membangun suatu ekosistem, membangun sebuah jaringan, semoga bisa dapat modal yang baik. Agar nantinya ketemu dengan para pebisnis, ataupun ketemu dengan para pemodal," sambungnya.

Poin berikutnya, kata Vicky, generasi muda juga harus paham soal literasi ekspor.

"Hal ini dikhususkan bagi generasi-generasi muda, khususnya di Jember, untuk bisa menjadi seorang eksportir, pengusaha yang berdaya nantinya seperti itu. Gak perlu harus yang besar dulu (usahanya), kecil-kecilan udah bisa," ujarnya.

"Makanya saya sangat berterima kasih kepada mereka-mereka, dari pimpinan-pimpinan yang sudah mengadakan acara seperti ini (sosialisasi). Sehingga anak-anak muda yang mungkin tadinya cuma mager, cuma biasa jualan (skala kecil). Bisa dengan memboost (memberikan suntikan semangat, red) mereka. Bagaimana sih lihat mengcapture (potensi) pasar global," imbuhnya.

Lebih lanjut Vicky menambahkan, terkait pola pikir di bangku sekolah maupun kampus. Perlu diketahui, saat ini tidak hanya berkutat tentang keilmuan yang bersifat akademis.

"Saat ini yang perlu ditanamkan, adalah bagaimana melihat peluang ke depan, melakukan ekspor, tahu bagaimana apa dan bagaimana ekspor itu," tandasnya.

Terkait kegiatan Sosialisasi Scale Up Ekspor itu, diketahui merupakan inisiasi dari Anggota Komisi A DPRD Provinsi Jatim dari Fraksi PDIP, Eko Yunianto.

"Dari kegiatan ini, kami berharap ada peluang menjadi seorang pengusaha ekspor (eksportir) untuk teman-teman muda. Jadi dengan kegiatan sosialisasi ini, jadi peluang untuk belajar kepada mereka dengan menghadirkan praktisi-praktisi dan akademisi," kata Eko Yunianto yang disampaikan melalui Tim Ahlinya Ahmad Robith Firdausi.

"Dari sosialisasi ini, nantinya ada mindset yang terbangun positif. Sehingga tahu kiat-kiat menjadi seorang eksportir itu. Pola pikir hanya jadi pekerja diubah, menjadi orang yang mampu membuka peluang lapangan pekerjaan," imbuhnya. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Literasi ekspor kabur aja dulu Eko Yunianto DPRD Jatim Unej Praktisi ekspor Mindset pengusaha