KETIK, PROBOLINGGO – Kericuhan terjadi di Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) SPTN Wilayah 1 Cemorolawang, Probolinggo, 4 Mei 2025. Sejumlah sopir jeep melakukan protes terkait kemacetan di pintu masuk Gunung Bromo.
Terkait kericuhan tersebut, Balai Besar TNBTS mengeluarkan kronologi lengkap serta keterangan resmi, Selasa, 6 Mei 2025. Hal ini dilakukan karena kericuhan juga mengakibatkan kerusakan dan hilangnya aset TNBTS.
Kepala BB TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menjelaskan pada 4 Mei 2025 lalu, banyak sopir jeep yang menerobos masuk ke kantor sebagai aksi protes.
Kericuhan bermula saat 92 jeep yang belum melakukan pemesanan tiket secara online pada 06.30 WIB. Petugas kemudian meminta 93 kendaraan itu untuk pesan tiket di tempat dan menyebabkan kemacetan di pintu penjagaan tiket.
Di saat yang bersamaan pada pintu tersebut terdapat pengunjung yang hendak keluar dan memperparah kepadatan kendaraa. Akhirnya banyak tour leader, pengemudi jeep hingga perwakilan agen perjalanan mengeluhkan kondisi tersebut ke petugas.
"Aksi ini dilakukan dengan cara yang tidak pantas karena mereka mengerumuni, mendorong, dan melontarkan kata kasar kepada petugas. Dari rekaman video yang didapatkan, patut diduga ada oknum yang memperkeruh situasi," ujarnya.
Petugas telah meminta manajemen PBPSWA Bromo Permai membuka seluruh pintu akses masuk namun tidak diperbolehkan. Akhirnya disiasati dengan membuka jalur di bagian belakang Bromo Permai yang biasa digunakan oleh pelaku jasa wisata kuda.
"Saat itu juga, beberapa orang dari tour leader, pengemudi jeep dan perwakilan agen masuk ke kantor SPTN Wilayah I untuk mencari Kabidwil I," lanjutnya.
Ketika Kabidwil I tak ditemukan, sekelompok orang yang menerobos masuk itu merusak dan merampas aset inventaris kantor. Salah satunya kunci dan STNK mobil Pajero Sport milik BB TNBTS.
"Hingga saat ini kunci kendaraan tersebut belum diketemukan termasuk STNK. Aset yang dirusak ada laptop, meja kerja patah, ban dikempeskan, barang pecah, hingga helm pribadi petugas dirusak," terangnya.
Peristiwa perusakan aset tersebut bahkan tidak terekam oleh CCTV. Rudi menyebut terdapat indikasi bahwa perusakan tersebut telah direncanakan.
"Terhadap pengerusakan dan pencurian aset serta intimidasi kepada petugas, pihak BB TNBTS 6 akan segera melaporkan ke pihak berwajib," tegasnya. (*)