KETIK, PASAMAN BARAT – Aktivitas tambang emas ilegal di Silaping, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, diduga mencemari saluran irigasi sawah. Kondisi ini dinilai mengancam ketahanan pangan nasional yang menjadi program prioritas Presiden RI, Prabowo Subianto.
"Sawah bisa saja hancur jika kondisi air seperti sekarang ini. Apalagi, penambang diduga menggunakan zat kimia seperti merkuri. Petani bisa gagal panen," ujar Budiman (43), petani di Desa Baru, Selasa, 15 April 2025.
Ia berharap pemerintah, TNI, dan Polri segera bertindak sebelum kerusakan lahan pertanian makin meluas. "Jangan biarkan program pemerintah hancur akibat tambang ilegal," tegasnya.
Selain sawah, keberadaan tambang juga mengancam infrastruktur. Budiman mencontohkan Jembatan Muara Binongo yang kondisinya makin mengkhawatirkan akibat galian tambang di bawah dan sekitar jembatan.
Senada dengan Budiman, warga Ranah Batahan lainnya, Sofi (36), menyebut tambang emas ilegal di sepanjang Sungai Batang Batahan sudah berlangsung terang-terangan. "Bahkan bisa terlihat dari jalan raya," ungkapnya.
Sofi juga menyinggung lemahnya penegakan hukum. Ia menduga ada keterlibatan oknum aparat dalam aktivitas tambang tersebut. "Itu jadi buah bibir di tengah masyarakat," ujarnya.
Hingga berita ini ditulis, upaya konfirmasi kepada pihak kepolisian dan TNI di wilayah Pasaman Barat belum mendapat tanggapan.
Warga berharap Presiden RI mengambil tindakan tegas untuk menyelamatkan program ketahanan pangan nasional.(*)