Tetap Makan dan Minum Saat Azan Subuh, Ini Kata Buya Yahya

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

18 Maret 2024 04:31 18 Mar 2024 04:31

Thumbnail Tetap Makan dan Minum Saat Azan Subuh, Ini Kata Buya Yahya Watermark Ketik
Ulama Buya Yahya. (Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Buya Yahya)

KETIK, JAKARTA – Ada kalanya saat lelap tertidur seorang muslim telat bangun untuk sahur. Kemudian mereka terburu-buru sahur hingga saat azan Subuh berkumandang mereka masih tetap makan dan minum. 

Ulama Buya Yahya menjelaskan jika sudah terdengar azan subuh dan seorang muslim masih melakukan aktivitas makan dan minum maka puasanya tidak sah. Oleh sebab itu dalam melakukan sahur seorang muslim harus berhati-hati apalagi jika telat bangun.

"Karena Anda mendengar azan tapi masih minum maka puasa Anda tidak sah. Sebab, ketika sudah masuk waktu Subuh tiba tidak boleh makan dan minum lagi," katanya dikutip dari kanal YouTube Buya Yahya, Senin (18/3/2024).

Adapun soal hadis yang menyebut, "ketika terdengar azan maka makanlah dan minumlah" Buya Yahya memberikan penjelasan bahwa pada zaman Rasulullah SAW dahulu terdapat dua muazin yakni Abdullah bin Ummi Maktum dan Bilal bin Rabah.

Muazin pertama bertugas untuk mengingatkan jika waktu salat subuh sudah dekat. Dalam hal ini muslim masih bisa makan dan minum untuk sahur.

Akan tetapi jika sudah masuk muazin kedua, maka itu artinya waktu subuh sudah tiba dan tidak boleh lagi melakukan aktivitas makan dan minum, karena akan membuat puasa tidak sah.

"Berdasarkan hadis itu, hanya boleh makan di azan pertama. Tapi saat azan kedua, sudah tanda masuk Subuh, tidak boleh. Kalau Anda masih minum, batal puasa Anda. Berarti hari ini tidak sah puasa Anda," tambahnya.

Akan tetapi walaupun puasanya tidak sah, ada baiknya untuk tidak makan dan minum secara terang terangan. Karena hal ini terkait dengan toleransi untuk menghormati orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Karena wajib bagi sesama muslim untuk menghormati orang yang berpuasa.

"Hukumnya wajib bagi Anda menghormati orang yang puasa di bulan Ramadan, karena pahalanya sama. Anda mendapatkan pahala besar dari Allah, tapi nanti tetap wajib meng-qadha (mengganti puasa)," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ramadan Hikmahramadan Buya Yahya sahur Adzan Subuh muslim