KETIK, SURABAYA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi sekolah rakyat (SR) luar biasa di Surabaya yang rencananya akan digelar di lingkungan Universitas Negeri Surabaya (Unesa). Nantinya sekolah rakyat ini berjenjang sekolah menengah atas (SMA).
"Hari ini kita melihat bagaimana kesiapan Unesa dalam menyukseskan program Sekolah Rakyat Luar Biasa. Nah di sini Insya Allah siap untuk menerima peserta didik yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang jenjangnya SMA," ucap Khofifah, Jumat, 18 April 2025.
Dengan didampingi Rekor Unesa Nurhasan, Khofifah melihat beberapa fasilitas yang akan diberikan untuk sekolah rakyat luar biasa. Salahnsatu fasilitas yang dilihat seperti asrama yang ada di kawasan Unesa di Jalan Lidah Kulon.
"Nanti siswa sekolah rakyat akan ditempatkan di asrama dan diluar asrama akan ada joglo yang bisa digunakan untuk keluarga yang berkunjung melihat siswa sekolah rakyat," jelas Khofifah.
Khofifah memastikan bahwa kampus Unesa ini siap menjadi Sekolah Rakyat Luar Biasa. Hal ini terlihat dari fasilitas baik untuk belajar mengajar hingga asrama telah didesain ramah disabilitas.
"Insyaallah disini nanti siap untuk menerima peserta didik yang merupakan anak dengan berkebutuhan khusus (ABK)," jelasnya.
Dengan ditempatkan di Unesa, Khofifah berharap siswa sekolah luar biasa bisa memanfaatkan fasilitas yang ada. Sehingga bisa terlihat talenta yang akan dimiliki siswa.
“Karena itu kami meminta kepada Pak Rektor agar asrama ini nantinya diajukan sebagai Sekolah Rakyat atas nama Kota Surabaya. Sehingga 38 kabupaten/kota di Jatim, Insya Allah sekarang ini pada posisi siap untuk menyelenggarakan secara fisik," tegas Khofifah.
Mantan Menteri Sosial ini mengaku jika konsep yang telah dibuat oleh Unesa yang mengedepankan proses pembentukan kharakter melalui tiga tahap, yaitu input - proses - output.
"Secara konseptual sudah disiapkan oleh Unesa. Oleh sebab itu saya berharap pada Rapat RPJMD mendatang, Pak Rektor berkenan mempresentasikan konsep Sekolah Rakyat kepada para bupati dan wali kota serta stakeholder lainnya," ungkapnya.
Khofifah juga menegaskan bahwa pihaknya terus proaktif pada semua proses pelaksanaan Sekolah Rakyat oleh pemerintah pusat. Salah satunya adalah dengan proaktif pada data keluarga di yang berada di Desil 1 dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
"Dari DTSEN kita mungkin 42 persen menyisir di Desil 1. Sehingga, ketika dari pusat nantinya menggunakan Desil 1 untuk perekrutan SR, Insya Allah kita ada dalam posisi siap menyelenggarakam SR di Juli mendatang," ucapnya. (*)