Ubaya Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, Dorong Inovasi dan Mutu Pendidikan

27 Februari 2025 16:34 27 Feb 2025 16:34

Thumbnail Ubaya Kukuhkan 3 Guru Besar Baru, Dorong Inovasi dan Mutu Pendidikan Watermark Ketik
Prosesi pengukuhan guru besar Ubaya. (Foto: Ubaya)

KETIK, SURABAYA – Universitas Surabaya (Ubaya) mengukuhkan 3 guru besar pada Kamis 27 Februari 2025. Pengukuhan guru besar ini melibatkan akademisi dari tiga bidang keilmuan yakni teknik, ekonomi, dan farmasi.

Guru besar yang dikukuhkan adalah Prof. The Jaya Suteja, Prof. Aluisius Hery Pratono, dan Prof. Dr. apt. Dini Kesuma.

Pengukuhan guru besar tersebut, dipimpin oleh Rektor Universitas Surabaya, Dr Benny Lianto dan dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Jatim, Ketua Umum, Dewan Pembina dan pengurus Yayasan Universitas Surabaya, senat, dosen dan segenap sivitas Ubaya.

Pengukuhan guru besar ini merupakan bagian dari upaya Ubaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan mencetak akademisi yang unggul. 

“Seorang guru besar bukan pencapaian karir akhir dari seorang dosen, tapi menjadi guru besar justru merupakan awal, memberikan spirit dan inspirasi baru guna melahirkan karya ungul dan bermanfaat bagi lingkungan," ujar Rektor Universitas Surabaya, Dr Benny Lianto, Kamis 27 Februari 2025.

Lebih lanjut, Benny lianto berharap jumlah guru besar yang meningkat ini dapat mempercepat riset dan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Hingga saat ini, Ubaya memiliki sebanyak 29 guru besar dan empat emiritus. Pada tahun 2023, Ubaya mencanangkan sebanyak 55 guru besar baru hingga 2027.

 "Kami bangga melihat Ubaya mencanangkan 55 guru besar hingga 2027," tambahnya.

Sementara itu pada kesempatan yang sama Kepala LLDIKTI Wilayah VII Jatim, Prof. Dr. Dyah Sawitri menuturkan Guru besar merupakan gelar akademik tertinggi. Oleh sebab itu pemegang gelar ini harus bisa menghasilkan kontribusi yang nyata bagi masyarakat luas. 

Hadirnya ketiga guru besar baru di Ubaya, diharapkan bisa membawa perubahan terhadap kualitas pendidikan agar bisa mencetak lulusan Ubaya yang unggul dan memiliki daya saing di kancah nasional maupun internasional.

“Profesor tidak hanya di Strata 2 (S2) dan Strata 3 (S3) tapi Strata 1 (S1) sebagai tolak ukur dan pondasi ilmu untuk science, knowledge, dan skillnya juga mengajar di S1. Ini penting sekali dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pendidikan Akademik Guru Besar Ubaya Kontribusi Pengukuhan