KETIK, MALANG – Penggunaan Artificial Intelligence (AI) semakin populer di dunia pendidikan. Merespon itu, Universitas Islam Malang (Unisma) meminta mahasiswa bijak memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan tersebut.
Wakil Rektor I Unisma, Erna Sulistyowati menjelaskan masifnya penggunaan AI khususnya di bidang pendidikan tentunya menimbulkan beberapa efek samping.
"Misalnya kita tanya ke Chat GPT tentang tugas dari dosen, kemudian disalin dan ditempel akhirnya hasilnya sama. Jika seperti itu, unsur etikanya bagaimana," ujarnya, Sabtu 7 Desember 2024.
Meskipun dalam kebanyakan kasus tulisan maupun tugas mahasiswa terlihat lebih bagus melalui penggunaan AI, namun tidak mencerminkan orisinalitas dan kemampuan mahasiswa.
"Sebetulnya imperfect itu adalah perfect. Ketika kita coba membaca tulisan mahasiswa ternyata lebih bagus yang menggunakan AI, itu sebenarnya adalah perfect karena hasilnya sendiri," ujarnya.
Penggunaan AI secara bijak di dunia pendidikan, salah satunya dapat dilakukan untuk membantu personalized learning. Dengan demikian proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan kemampuan maupun kebutuhan tiap mahasiswa.
Setiap program studi di Unisma juga telah memanfaatkan teknologi AI dengan bijak untuk menyesuaikan metode pembelajaran. Misalnya dalam Prodi Pendidikan Bahasa Inggris telah digunakan teknologi berbasis AI untuk membantu kemampuan berbahasa tiap mahasiswa.
"Masing-masing prodi punya caranya sendiri, karakteristiknya beda-beda. Penggunaan AI di Unisma juga untuk assessment, membantu pekerjaan administrasi sehingga proses pembelajaran bisa lebih optimal," tutupnya.
Cari tahu dan pantau perkembangan berita terbaru dari Unisma melalui situs resminya di https://unisma.ac.id/
