KETIK, SIDOARJO – Wakil Bupati Sidoarjo Hj Mimik Idayana memimpin penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemkab Sidoarjo dan CWI Group Limited dar China untu pengelolaan sampah di TPA Griyo Mulyo Jabon. Gas dari sampah dijadikan energi listrik.
Penandatanganan MoU itu dilakukan di Pendopo Delta Wibawa pada Senin (24 Maret 2025). Selanjutnya, China Water Industry (CWI) Group Limited akan melakukan studi kelayakan (feasibility study) sistem Landfill Gas to Energy (LFG) di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Griyo Mulyo.
Wakil Bupati Mimik Idayana bertanda tangan MoU dengan Direktur CWI Group Limited Huang Jian Jian. MoU itu disaksikan Deputi Sistem Nasional Dewan Ketahanan Nasional RI Mayjen TNI Dr Tri Yuniarto, Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati, Kepala DLHK Sidoarjo M. Bahrul Amig.
Wakil Bupati Mimik Idayana menyatakan menyambut baik kerja sama tersebut. Pemkab Sidoarjo, lanjut dia, terus berupaya mencari solusi inovatif dalam pengelolaan sampah. China dinilai memiliki teknologi pengelolaan sampah yang inovatif. Teknologi itu diharapkan dapat diterapkan di Kabupaten Sidoarjo.
”Saya melihat China itu luar biasa dalam mengelola sampahnya,” katanya.
Wabup Mimik Idayana menyampaikan pandangannya atas kerja sama dengan CWI Group Limited di Pendopo Delta Wibawa. (Foto: Dinas Kominfo Sidoarjo)
Wabup Mimik Idayana menambahkan, saat ini, sampah masih menjadi problem tersendiri bagi Kabupaten Sidoarjo. Karena itu, sampah menjadi perhatian khusus. Pemkab Sidoarjo ingin ada inovasi dalam pengelolaan sampah.
”Mudah-mudahan setelah MoU ini, pengelolaan sampah di Sidoarjo semakin baik,” harapnya.
Deputi Sistem Nasional Dewan Ketahanan Nasional RI Mayjen TNI Tri Yuniarto yang mendampingi CWI Group Limited berharap sistem LFG di TPA Griyo Mulyo Jabon segera dibangun setelah FS dilakukan.
Dia meminta dukungan Pemkab Sidoarjo dalam membantu pembuatan FS yang akan dilakukan CWI Group Limited. Tim teknis sudah melakukan peninjauan berkali-kali di TPA Griyo Mulyo Jabon. Diyakini, banyak gas metana yang terkandung dalam timbunan sampah tersebut.
”Di dalam kandungan sampah yang lama, bukan yang baru karena di Jabon itu ada dua. Ada space satu, ada space dua. Space dua betul sanitary landfill. Tapi, space yang lama belum. Itu yang akan kita kelola,” ucapnya.
Mayjen TNI Tri Yuniarto menegaskan, pembangunan sistem LFG di TPA Griyo Mulyo tidak menggunakan APBD Sidoarjo. Semua biaya dikeluarkan CWI Group Limited. Dia melihat lokasi TPA Griyo Mulyo Jabon sangat mendukung pembangunan sistem LFG. Pembangunan sistem LFG juga akan dilakukan di Malang, Semarang, dan Kota Serang.
”Harapan kami, China Water Industry bisa membangun instalasi utuh yang pertama di Sidoarjo. Ini akan menjadi contoh beberapa kota dan kabupaten lain,” ucapnya.
Menurut dia, pemerintahan sebelum dan saat ini sudah menekankan pengelolaan sampah . Indonesia sudah darurat sampah. Padahal, pada 2045, pemerintah sudah berkomitmen untuk zero waste atau bebas sampah. Tidak ada lagi open dumping dan pembakaran sampah. Itu tantangan berat. Tapi, diyakin tidak ada yang tidak mungkin.
”Mudah-mudahan dukungan pemerintah Pak Presiden Prabowo yang komit juga masalah persampahan, insya Allah kita bisa melakukan hal-hal yang terbaik bagi Indonesia. Saya juga terima kasih atas dukungan Bapak dan Ibu,” ujarnya.
Wakil Bupati Hj Mimik Idayana dan Direktur CWI Group Limited Huang Jian Jian menunjukkan MoU bidang teknologi pengelolaan sampah menjadi energi listrik pada Senin (24 Maret 2025). (Foto: Dinas Kominfo Sidoarjo)
CWI Group Limited bergerak di bidang water, environment, and renewable energy (EWR). Perusahaan asal China itu telah bertemu langsung dengan Bupati Sidoarjo Subandi. CWI Group Limited mempresentasikan tawaran kerja sama teknologi pengelolaan sampah berbasis LFG. (*)