KETIK, MAKASSAR – Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, mengumumkan kesiapan dua lokasi di Makassar sebagai tempat penyelenggaraan Sekolah Rakyat yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin. Kedua lokasi tersebut adalah Sentra Wirajaya dan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar.
Selain itu, sebuah gedung milik Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan sedang dalam tahap survei sebagai lokasi potensial ketiga.
Menurut Gus Ipul, pembukaan Sekolah Rakyat ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan.
"Boleh orang tuanya tidak sekolah, tapi anak-anaknya harus tumbuh jadi generasi tangguh," ujar Gus Ipul, mengutip pesan Presiden saat berdialog dengan keluarga calon siswa di Aula Kampus 1 BPSDM Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, seperti dilansir dari laman resmi Kemensos RI, Sabtu, 10 Mei 2025.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa perhatian besar Presiden Prabowo Subianto terhadap pendidikan anak-anak kurang mampu menjadi motivasi utama dalam pelaksanaan program ini. Sekolah Rakyat ini secara khusus diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin yang terdata dalam desil 1 dan 2 Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTKS). Sebagai sekolah berasrama, fasilitas lengkap telah disiapkan, meliputi ruang kelas, perpustakaan, asrama siswa dan guru, serta lapangan olahraga.
“Tidak ada tes akademik. Yang penting anaknya sehat,” sambungnya.
Dalam dialog tersebut, Gus Ipul menyoroti kisah Naila (12), seorang anak dari keluarga miskin yang tinggal berdesakan di rumah yang tidak layak huni bersama anggota keluarga lainnya. Kisahnya sempat mendapatkan perhatian langsung dari Presiden Prabowo sebagai representasi kemiskinan yang mendesak untuk diatasi.
“Itu mewakili banyak anak lain seperti Naila. Sebagian sudah ada di sini,” ujar Gus Ipul.
Sementara, Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, mendukung program Sekolah Rakyat dengan menyediakan gedung berkapasitas 400 orang.
"BPSDM memang (pelatihan) Sumber Daya Manusia, saya ingin memanfaatkannya untuk (Sekolah Rakyat bagi) masyarakat saya terutama yang membutuhkan," katanya.
Selain di Kota Makassar, dua sentra Kemensos lainnya di Sulawesi Selatan, yaitu di Takalar dan Gowa, juga akan menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Dengan demikian, akan ada total empat lokasi penyelenggaraan di Sulsel mulai tahun ajaran 2025/2026, termasuk potensi penambahan satu lokasi lagi di BPSDM Provinsi Sulawesi Selatan.
Hingga saat ini, sebanyak 53 titik Sekolah Rakyat telah ditetapkan secara nasional, dan kemungkinan akan bertambah hingga 30 lokasi lagi dalam waktu dekat. Sulawesi Selatan menjadi salah satu daerah prioritas dalam program ini, mengingat Pulau Jawa juga mencatatkan tingkat kemiskinan yang tinggi.(*)