KETIK, BANDAR LAMPUNG –
Wakil Gubernur Lampung terpilih, dr. Jihan Nurlela meninjau lokasi banjir di Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan. Ia datang untuk memastikan kebutuhan warga dan mencari solusi atas dampak dari bencana dalam kurun waktu beberapa pekan belakangan ini.
Dalam kunjungannya, Jihan didampingi rombongan Forum Rescue Relawan Lampung yang dipimpin Aris Gibran serta tim tenaga medis. Setibanya di Desa Bandar Agung, rombongan disambut oleh Kepala Desa Bandar Agung, Yulina, di Balai Desa.
Perjalanan menuju lokasi terdampak tidak mudah. Rombongan harus menggunakan sepeda motor sebelum akhirnya menaiki perahu kecil untuk melintasi jalan aspal yang kini berubah menjadi sungai.
“Hari ini kami meninjau langsung kondisi banjir di Desa Bandar Agung. Ini sebenarnya jalan raya, tapi kondisinya sekarang seperti aliran sungai. Situasi ini sangat memprihatinkan dan memerlukan perhatian serius,” ujar Jihan.
Saat tiba di lokasi terdampak, Jihan menyempatkan diri mengunjungi Madrasah Ibtidaiyah Guppi 05 untuk menyapa anak-anak yang terdampak banjir.
Dengan senyuman hangat, ia membagikan jajanan dan mengajak anak-anak bermain permainan sederhana sebagai bagian dari trauma healing. Langkah ini dilakukan agar mereka tetap ceria meski berada dalam situasi bencana.
“Melihat anak-anak tersenyum kembali di tengah situasi ini adalah kebahagiaan tersendiri. Namun, kita juga harus memastikan kondisi mereka ke depan lebih baik, terutama dari sisi kesehatan dan lingkungan,” ucapnya.
Jihan menjelaskan bahwa banjir di Desa Bandar Agung disebabkan kerusakan tanggul sungai yang diperparah oleh fenomena air laut pasang di musim penghujan. Ia menekankan pentingnya perbaikan infrastruktur untuk mencegah bencana serupa.
“Kami akan mendorong evaluasi khusus untuk memperbaiki tanggul sungai ini. Infrastruktur yang kuat adalah kunci untuk mencegah bencana seperti ini terulang di masa depan,” tegasnya.
Saat mengunjungi tenda pengungsian, Jihan berbincang langsung dengan warga. Banyak yang mengeluhkan sulitnya akses air bersih, kerusakan perabotan rumah, hingga kehilangan hewan ternak akibat banjir.
“Air bersih memang menjadi kendala karena harus diakses menggunakan perahu kecil seperti ini. Namun, kami sudah mengirimkan bantuan berupa air minum kemasan dan terus memantau kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Kepala Desa Bandar Agung, Yulina, menyebutkan bahwa banjir ini telah merendam sekitar 200 rumah dengan total 625 warga terdampak. Ia berharap kunjungan Jihan dapat membawa perubahan nyata.
“Kami berharap pemerintah provinsi segera memperhatikan infrastruktur di desa kami agar banjir seperti ini tidak terulang lagi,” ujar Yulina.
Kunjungan ini menunjukkan komitmen Jihan untuk hadir di tengah masyarakat, mendengarkan langsung keluhan mereka, dan mencari solusi nyata. Ia berjanji akan segera berkoordinasi dengan Dinas PUPR untuk mempercepat evaluasi dan perbaikan tanggul sungai.
“Bencana ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara berkelanjutan dan tahan terhadap risiko bencana. Kita akan berjuang agar masyarakat Desa Bandar Agung bisa kembali hidup dengan aman dan nyaman,” tandasnya.(*)