Warga Berharap Pembangunan Jembatan Kedungpeluk yang Ambruk Tidak Ditunda-tunda

Editor: Fathur Roziq

17 Juli 2024 06:58 17 Jul 2024 06:58

Thumbnail Warga Berharap Pembangunan Jembatan Kedungpeluk yang Ambruk Tidak Ditunda-tunda Watermark Ketik
Kondisi Jembatan Kedungpeluk yang patah, kemudian ambruk pada Selasa siang (16/7/2024) dilihat dari sisi timur. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Kusnadi harus wira-wiri. Muatan udang segar seberat sekitar 1 ton sebenarnya sudah siap dikirim dengan mobil. Rencananya gagal. Sebab, Jembatan Kedungpeluk, Kecamatan Candi, mendadak patah, lalu ambruk. Kusnadi terpaksa mengangkut udang di dalam drum itu bolak-balik dengan geledekan.

Jembatan Desa Kedungpeluk, Candi, itu diketahui patah pada Selasa sekitar pukul 11.00 (16/7/2024). Mengapa sampai patah? Menurut warga, usia jembatan itu memang sudah sangat tua. Dibangun antara tahun 1975 hingga 1980-an. Panjang bentangannya 21 meter. Lebarnya 3 meter.

Sebenarnya, lanjut warga di sekitar lokasi, keretakan Jembatan Kedungpeluk telah lama terlihat. Terutama pada bagian pangkal jembatan di kedua sisi. Barat dan timur. Warga pun khawatir jika jembatan itu ambruk mendadak. Lebih-lebih bila sampai ada korban. Musibah bisa datang setiap saat.

Ternyata musibah itu benar-benar terjadi. Jembatan Kedungpeluk patah, lalu ambruk. Warga sekitar menduga. Jembatan Kedungpeluk ambruk setelah dilewati oleh sebuah truk bermuatan pasir. Untunglah saat itu, sebuah mobil yang hendak lewat di belakang truk, bisa diselamatkan. Tidak sampai terperosok.

”Jadi, tidak sampai ada korban,” ungkap seorang warga desa yang berpenduduk sekitar 3.800 jiwa tersebut.

Ambruknya Jembatan Kedungpeluk menjadi tontonan masyarakat. Mereka berduyun-duyun menyaksikan kondisi jembatan yang rusak parah tersebut. Anak-anak malah naik ke dam di atas sungai. Pengendara sepeda motor melewati jalan darurat di dam agar bisa menyeberang.

Foto Kondisi Jembatan Kedungpeluk yang patah dan ambruk pada Selasa siang (16/7/2024) dilihat dari sisi barat. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)Kondisi Jembatan Kedungpeluk yang patah dan ambruk pada Selasa siang (16/7/2024) dilihat dari sisi barat. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

Pemerintah Desa Kedungpeluk sejatinya menginginkan pembangunan kembali jembatan itu sejak 2018. Rencana sudah dibahas. Berkali-kali. Dari jenjang musyawarah rencana pembangunan tingkat desa, kecamatan, hingga ke kabupaten. Informasinya, pembangunan jembatan itu diprioritaskan pada 2023 atau 2024.

”Tahun 2023 itu kami usulkan terus. Ternyata sampai 2024 belum terlaksana. Kami berharap segera,” kata Mohammad Sofi, Sekretaris Desa Kedungpeluk.

Masyarakat desa setempat sangat membutuhkan keberadaan jembatan yang layak. Sebab, setiap bulan, sedikitnya petambak udang mengirim hasil panennya ke berbagai daerah. Misalnya, Provinsi Bali. Omzetnya rara-rata ratusan juta setiap bulan.

Belum lagi mobilitas warga untuk pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, dan sebagainya. Bagaimana kalau misalnya ada orang sakit yang perlu segera dibawa dengan ambulans ke rumah sakit. Masyarakat ingin perbaikan jembatan tidak ditunda-tunda lagi. (*)

 

Tombol Google News

Tags:

Jembatan Kedungpeluk Ambruk Kecamatan Candi Desa Kedungpeluk Jembatan Ambruk Jembatan Ambruk Sidoarjo