KETIK, MALANG – Arema FC menutup laga terakhir di Liga 1 engan kondisi kurang menguntungkan. Karena mereka harus tampil tanpa dukungan Aremania saat melawan Semen Padang di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu, 24 Mei 2025.
Hal itu dikarenakan Arema FC mendapat hukuman tanpa penonton dari Komdis PSSI pada laga tersebut, buntut dari peristiwa pelemparan bis Persik Kediri laga home sebelumnya.
Meski tanpa penonton, menurut pelatih Arema FC, Ze Gomes, absennya penonton disebutnya tidak menjadi penghalang berarti. Sebab tim sudah terbiasa menghadapi tantangan mental sejak tragedi Kanjuruhan 2022 lalu.
“Sejak tragedi itu, kami sering bermain tanpa penonton. Anak-anak sudah terbiasa, dan saya melihat mereka punya mental kuat,” kata pelatih Arema FC, Ze Gomes, Jumat, 23 Mei 2025.
Meskipun begitu kata ia, laga ini bukan sekadar formalitas, sebab tiga poin akan menjadi kunci untuk menutup musim dengan target 50 poin. Tentunya sekaligus mempersembahkan hadiah manis bagi Aremania.
“Semen Padang tim yang bagus, tapi kami sudah mempersiapkan diri. Kami lebih siap,” ucapnya.
Sementara itu, pemain tengah Arema FC, Shulton Fajar menunjukkan optimisme tinggi jelang laga melawan Semen Padang. Karena tanpa gemuruh tribun Kanjuruhan, Arema FC membawa semangat dan tekad kuat ke lapangan.
Baginya dan pemain seluruh Arema FC kemenangan bukan hanya soal gengsi, tetapi juga pembuktian bahwa determinasi bisa berbicara lebih keras daripada sorakan.
“Kami sudah kerja keras di latihan. Saya akan berjuang semaksimal mungkin untuk hasil terbaik,” katanya. (*)