KETIK, JEPARA – Sebanyak 1.190 calon jemaah haji Kabupaten Jepara antusias mengikuti Bimbingan Manasik Haji Tahun 2025 yang digelar di Gedung Wanita, Selasa 15 April 2025. Kegiatan ini menjadi langkah awal sekaligus bekal penting sebelum mereka berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.
Acara dibuka langsung Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jepara H. Akhsan Muhyiddin. Manasik haji ini juga dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) serta sejumlah pejabat terkait.
Selain menanamkan pemahaman mendalam seputar rukun dan tata cara ibadah haji sesuai syariat Islam, kegiatan ini juga bertujuan membekali jemaah dengan informasi teknis seputar keberangkatan dan kehidupan selama di Arab Saudi.
“Manasik ini akan berlangsung selama dua hari, 15 dan 16 April 2025. Setelahnya, akan dilanjutkan dengan manasik tingkat kecamatan pada 17 hingga 22 April 2025,” jelas Akhsan.
Dari total kuota 1.300 jemaah haji, 1.190 orang telah melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPIH). Sisanya, sebanyak 110 orang, ditargetkan segera menyusul hingga akhir April.
Menariknya, tahun ini jemaah termuda berasal dari usia 18 tahun, sedangkan yang tertua berusia 91 tahun. Keberagaman usia ini menandakan semangat beribadah yang tinggi dari masyarakat Jepara, tanpa mengenal batas usia.
Tak hanya memberikan pelatihan, tahun ini juga menjadi momen spesial bagi seluruh jemaah haji asal Jepara. Pemerintah Kabupaten Jepara menanggung seluruh biaya operasional pemberangkatan dan pemulangan, yang biasanya ditanggung secara swadaya, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025.
“Tidak ada biaya tambahan di luar BPIH. Semua ditanggung APBD, sebagai bentuk perhatian dan komitmen kami untuk meringankan beban jemaah,” ungkap Akhsan.
Suasana kegiatan Bimbingan Manasik Haji Tingkat Kabupaten Jepara Tahun 2025 yang digelar di Gedung Wanita Jepara, Selasa 15 April 2025. (Foto: Malik Naharul/ Ketik.co.id)
Sementara itu, Wakil Bupati Jepara Muhammad Ibnu Hajar dalam sambutannya menyampaikan pesan mendalam kepada para calon jemaah. la menekankan pentingnya kesiapan fisik dan mental sebagai bekal utama dalam menjalani ibadah haji yang penuh tantangan.
"Ibadah haji bukan hanya perjalanan spiritual, tetapi juga perjalanan fisik yang cukup berat. Cuaca di Tanah Suci jauh lebih panas dan kering dibandingkan dengan Indonesia. Aktivitas ibadah yang padat membutuhkan stamina yang prima. Oleh karena itu, saya mengimbau agar bapak ibu menjaga kesehatan sejak dari tanah air. Istirahat cukup, makan bergizi, dan tetap aktif berolahraga ringan," ujarnya.
Selain itu, Gus Hajar juga mengajak para jemaah untuk menjaga kekompakan, saling tolong-menolong, serta senantiasa menjaga nama baik bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Jepara. la mengingatkan pentingnya menjaga sikap dan etika selama berada di Tanah Suci, baik saat beribadah maupun saat berinteraksi dengan jemaah dari negara lain.
“Bersikap ramah, saling tolong-menolong, dan menjaga etika adalah cerminan jemaah Indonesia yang santun,” tukasnya.
Manasik haji ini menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam mempersiapkan para calon jamaah haji di Jepara, baik secara fisik, mental, maupun spiritual, agar ibadah haji dapat dilaksanakan dengan khusyuk, tertib, dan lancar. (*)
