4 Ogoh-Ogoh Ramaikan Tawur Agung Kesanga di Kota Malang

28 Maret 2025 15:45 28 Mar 2025 15:45

Thumbnail 4 Ogoh-Ogoh Ramaikan Tawur Agung Kesanga di Kota Malang Watermark Ketik
Ogoh-ogoh yang dibakar pada Tawur Agung Kesanga di Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Sebanyak 4 ogoh-ogoh meramaikan prosesi Tawur Agung Kesanga yang dilakukan di Lapangan Rampal, Kota Malang, Jumat 28 Maret 2025. Prosesi tersebut sebagai rangkaian dari perayaan Hari Raya Nyepi 2025. 

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang, I Made Wartana menjelaskan sebelumnya telah dilakukan Melasti pada H-5 Nyepi. 

"Kemarin kami sudah melaksanakan melasti, yaitu penyucian melalui air tirta Kamandanu di pantai, di laut. Setelah suci, kami melakukan Tawur Agung Kesanga ini," ujarnya. 

Ia menjelaskan bahwa arti kata tawur adalah membayar. Bahwa selama hidup, manusia telah mendapatkan segalanya dari alam. 

"Sekarang umat Hindu menghaturkan niatnya sebagai wujud terimakasih kami kepada Pencipta yang sudah menyediakan alam semesta dengan segala isinya ini," lanjutnya. 

Terlebih dalam ajaran Hindu terdapat Tri Hita Karana atau tiga penyebab kebahagiaan. Untuk itu harmonisasi antara makhluk hidup, pencipta, dan juga alam semesta harus selalu dipegang teguh. 

"Mudah-mudahan momen tawur ini mengingatkan kita untuk menjaga alam semesta, jangan dieksploitasi," tuturnya. 

Ogoh-ogoh yang dibawa keliling kemudian dibawa kembali ke Lapangan Rampal untuk dibakar. Pembakaran tersebut menyimbolkan netralisir energi negatif yang muncul selama satu tahun terakhir. 

"Kami juga ingin menetralisir energi negatif selama setahun kemarin, makanya tadi disimbolkan dengan ogoh-ogoh. Nanti di akhir akan dibakar agar energi negatifnya hilang," jelasnya. 

Besoknya yakni 29 Maret 2025, umat Hindu melakukan Catur Brata Penyepian dengan mematuhi 4 pantangan. Mulai dari tidak bekerja, tidak bepergian, tidak menyalakan api atau listrik, dan tidak bersenang-senang.

"Besok full 24 jam kami akan melaksanakan Nyepi dengan 4 larangan. Jadi hanya memikirkan kontemplasi, spiritualitas. Saya pikir makna ini relevan dengan tema Nyepi kali ini, yaitu Mandawa Sewa," katanya. 

Rangkaian Nyepi kemudian ditutup dengan ritual Ngembak Geni yang dilaksanakan pada 30 Maret 2025. 

"Kami akan tutup dengan Ngembak Geni, bahasa umumnya halal bihalal, saling memaafkan dengan sesama umat," tutupnya. 

Tombol Google News

Tags:

Tawur Agung Kesanga Nyepi 2025 Pawai Ogoh-Ogoh Kota Malang Tahun Baru Nyepi Hindu