Aning Rahmawati Ungkap Flyover Taman Pelangi Gunakan APBN Capai Rp 200 Miliar

26 Maret 2025 19:25 26 Mar 2025 19:25

Thumbnail Aning Rahmawati Ungkap Flyover Taman Pelangi Gunakan APBN Capai Rp 200 Miliar Watermark Ketik
Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmwati. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Pemkot Surabaya sempat berencana akan membangun underpass di Taman Pelangi untuk mengurangi kemacetan di Surabaya. Namun ternyata hal tersebut batal karena yang akan dibangun adalah flyover Taman Pelangi.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati menyebut ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan memilih antara pembangunan underpass atau flyover.

"Taman Telangi itu memang kemarin sedang Pansus gitu ya, antara underpass sama flyover," jelasnya pada Rabu 26 Maret 2025.

Menurut politisi PKS ini pembangunan underpass itu relatif lebih murah. Sedangkan flyover lebih mahal karena secara konstruksi dan keamanan mumpuni.

"Kalau dari sisi utilitas kan disitu kan ada saluran pengendali banjir ya, kalau underpass itu pasti nanti ada kemungkinan resiko-resiko terkait dengan saluran ketika underpass itu ada," ujar Aning.

"Kalau yang flyover memang dari sisi biaya lebih tinggi, tapi dari sisi keamanan juga lebih kuat kalau flyover, kaitannya dengan utilitas banjir," imbuh Aning.

Ia menegaskan bahwa meskipun perubahan pembangunan underpass ke flyover di Taman Pelangi, Pemkot Surabaya memiliki tujuan yang sama untuk mengurai kemacetan di titik tersebut.

"Antara flyover dan underpass fungsinya sama, untuk mengatasi kemacetan, karena pasti nanti flyover maupun underpass itu masih betul-betul bisa untuk mengatasi kemacetan dibanding tidak ada saat ini," terangnya.

Aning mengingatkan jika nantinya Pemkot Surabaya membangun flyover di Taman Pelangi harus memperhatikan Ruang Terbuka Hijau (RTH).

"Kalau yang flyover mungkin nanti dari sisi estetikanya, estetikanya harus dipertimbangkan dan diperhatikan betul. Supaya fungsi RTH-nya jalan, kan itu sebetulnya RTH, peruntukannya untuk ruang terbuka hijau, tidak untuk pemukiman, makanya harus dibebaskan, dikembalikan ke fungsi semula secara untuk RTH," jelas Aning.

Mengenai anggaran yang dibutuhkan untuk pengurai kemacetan di Bundaran Dolog, Aning menjelaskan anggaran sejumlah Rp 200 miliar untuk pembangunan underpass.

"Tapi kalau flyover tentunya, karena kaitannya juga dengan fondasi dan juga tinggi ya, itu juga harusnya lebih tinggi daripada Rp 200 miliar," ungkap Aning.
Untuk sumber anggaran dari pembangunan flyover Taman Pelangi, Aning menyebut keseluruhan dari APBN, bukan dari APBD Pemkot Surabaya.

"Yakni dengan asumsi pendanaan semuanya dari APBN," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pemkot Surabaya Aning Rahmawati Wakil Ketua Komisi C Komisi C DPRD Surabaya Taman Pelangi Flyover flyover Taman Pelangi Surabaya