KETIK, PEMALANG – Tiga hari menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, alat peraga kampanye (APK) masih banyak terpampang di Desa Muncang, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah pada Minggu, 24 November 2024 sekira pukul 12.48 WIB.
Terpantau di Jalan Raya Pendowo-Bodeh, puluhan gambar pasangan calon (Paslon) Bupati Pemalang dan Gubernur Jawa Tengah masih nempel di tiang telepon atau gapura.
Salah satu masyarakat yang tak mau disebutkan namanya menilai kinerja Panwascam Bodeh diduga kurang maksimal karena sudah setengah hari belum ada penertiban terkait APK tersebut.
"Dari dulu Panwascam Bodeh kalau melakukan penertiban APK dari wilayah selatan," katanya.
Humas Bawaslu Kabupaten Pemalang, Syaefudin Juhri, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penertiban APK oleh seluruh jajaran KPU dan Bawaslu, serta stakeholder tengah berlangsug.
"Info dari Panwascam Bodeh skema penertiban dilakukan dari wilayah selatan dulu," kata Humas Bawaslu Pemalang, Syaefudin Juhri.
Tak lama setelah menghubungi Humas Bawaslu Kabupaten Pemalang, tiba-tiba awak media mendapat telepon dari wanita tak dikenal sembari ngomel-ngomel.
"Sampai Gunungbatu hujan. Nanti, hari ini APK itu clear semua, kalau ngomong itu yang benar," ujar wanita tersebut.
Saat ditanya, wanita tak dikenal tersebut mengaku bernama Puji Rahayu selaku Ketua Panwascam Bodeh.
"Saya Puji Rahayu, Ketua Panwas kecamatan Bodeh, datang ke Kantor," cetusnya dengan nada tinggi.
"Panwas Kecamatan Bodeh tidak ada tebang pilih untuk penertiban APK, hari ini clear semua, ini saya jalan dari selatan karena untuk kecamatan Bodeh ada 19 desa, ini kan belum selesai," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kabupaten Pemalang, Sudadi, saat diberi informasi terkait adanya Ketua Panwascam yang ngomel, berjanji akan memanggil dan memberikan pembinaan.
"Nanti saya undang yang bersangkutan, besok saya undang," kata Sudadi.
Sudadi menekankan, tugas Bawaslu adalah melayani masyarakat termasuk wartawan, dan mesti bersikap profesional. Bawaslu Pemalang juga meminta maaf atas ketidaknyamanan dalam komunikasi anggotanya.
"Kami mohon maaf. Nanti akan saya lakukan pembinaan. Nanti tak undang untuk bersikap profesional," pungkasnya.(*)