ATR/BPN Goes to Campus Sambangi UB, Gencarkan Program Reforma Agraria

Editor: Shinta Miranda

19 Oktober 2022 12:34 19 Okt 2022 12:34

Thumbnail ATR/BPN Goes to Campus Sambangi UB, Gencarkan Program Reforma Agraria Watermark Ketik
Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni saat ke UB (19/10). (Foto: Irwansyah/Ketik)

KETIK, MALANG – Setelah berkunjung ke Universitas Indonesia (UI), program Kementerian ATR/BPN (Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) Goes to Campus menyapa mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) di Malang, Jawa Timur. Bertempat di Gedung Widyaloka UB, Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni menyapa langsung para mahasiswa, Rabu (19/10/2022). 

Dalam program ATR/BPN Goes to Campus ini, pihaknya memotivasi mahasiswa dan memberi edukasi seputar pertanahan. Mahasiswa pun diajak terlibat aktif dalam reforma agraria. 

Wakil Menteri ATR/BPN Raja Juli Antoni menjelaskan salah satu tugas pemerintah melalui ATR/BPN yakni mengadministrasikan keadilan yang berimplikasi kepada kesejahteraan masyarakat. 

"Salah satu masalah terbesar adalah bagaimana mengadministrasikan keadilan terhadap aset dan akses tanah. Jumlah tanah tetap sedangkan orang yang membutuhkan tanah bertambah. Itu di awal konflik terjadi," ungkapnya. 

Wamen Raja menyebutkan bahwa pemerintah mendata ada 12,5 juta kebutuhan tanah di Indonesia. Jika dirinci per tahunnya adalah 600 ribu orang yang butuh lahan dan rumah. Sedangkan pemerintah menghitung hanya mampu memfasilitasi 300 ribu. 

Presiden Jokowi concern terhadap persoalan ini sehingga memerintahkan ATR/BPN untuk gencar melakukan administrasi keadilan. Kata Raja, Jokowi punya perhatian besar pada persoalan masyarakat karena dia tumbuh besar dari kalangan keluarga sederhana. 

"Beliau punya komitmen mencoba mengadministrasikan keadilan dalam bidang pertanahan. Gap kepemilikan tanah ini luar biasa. Ada yang punya banyak HGU, ada juga yang tidak punya sejengkal tanah pun," ucapnya. 

Untuk itu, Kementerian ATR/BPN melakukan program reforma agraria atau land reform. Reforma agraria menurut Raja adalah sebuah ide besar yang lama ada di dalam studi-studi maupun praktek pemerintahan di berbagai negara terutama Amerika Latin. 

"Ide ini ideal tapi sudah banyak ditinggalkan. 8 tahun yang lalu Jokowi datang dengan ide reforma agraria bagaimana kepemilikan tanah bisa lebih adil dan rakyat dapat memiliki tanah legal untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," bebernya. 

Rektor UB Prof Widodo melaporkan UB memiliki 72 ribu mahasiswa aktif yang tersebar di 18 fakultas. Edukasi tentang agraria kepada mahasiswa ini dinilai penting. 

Widodo membeberkan tantangan zaman ke depan semakin sulit. Ada beberapa masalah vital yang akan dihadapi bangsa ini yakni pangan, kesehatan, lingkungan, dan energi. 

"Dunia akan membutuhkan pangan. Masalah kesehatan juga. Masalah global warming lingkungan. Satu lagi masalah energi. Itu masalah global yang akan dihadapi umat manusia dan sekarang kita sudah kesana," terangnya. 

Indonesia bisa menghadapi tantangan tersebut jika memiliki konsep dan SDM yang bagus. Indonesia kaya raya dari energi, alam, air melimpah, sinar matahari, angin, dan lainnya.  

"Dan pertanahan harus diatur biar tidak menjadi sumber bencana," tegasnya. 

Sementara Ketua Pelaksana ATR/BPN Goes to Campus Leon Alvinda Putra mengatakan 300 peserta ini membangun dialog dengan para pembicara berkaitan dengan pertanahan. 

"Saat ini kementerian terus menggalakkan komunikasi publik seperti program Goes to Campus. Semoga kegiatan ini dapat masif sehingga tahun depan lebih banyak lagi menjangkau dunia pendidikan khususnya universitas. (*)

Tombol Google News

Tags:

Universitas Brawijaya UB ATR/BPN Raja Juli Antoni