KETIK, SURABAYA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Juanda, Sidoarjo memprediksi tanggal 30 Maret 2025 kota Surabaya dan sekitarnya berawan. Tanggal tersebut diperkirakan bertepatan dengan 1 Syawal atau Hari Raya Idulfitri 1446 H.
Terpantau dalam monitor BMKG Juanda sejak pagi hingga malam pada tanggal tersebut, cuaca Kota Surabaya berawan. Bila pemerintah menetapkan Sholat id 30 Maret, maka bagi warga kota yang ingin salat id di lapangan kondisinya aman.
“Meski hari Sabtu, 30 Maret Kota Surabaya berawan, BMKG terus meng-update cuaca di Kota Surabaya dan wilayah Provinsi Jawa Timur jika ada perubahan,” kata Agatha Mayasari, Prakirawan Stasiun Juanda, Jumat, 21 Maret 2025.
Berdasarkan pantauan BMKG, pada tanggal 30 Maret tercatat sebagai berikut:
Kota Surabaya berawan, Kabupaten Lamongan udara kabur, Kota/Kabupaten Mojokerto hujan deras disertai petir, Sidoarjo hujan deras-petir, Kabupaten Tuban udara kabur. Sedangkan daerah lain tercatat berawan.
Kota Surabaya sejak pagi hingga malam berawan dalam musim pancaroba ini diprediksi adanya tanda musim kemarau akan datang. Sebab, pergantian musim hujan ke kemarau masih ada tanda perubahan musim yang perlu diperhatikan.
Seperti diketahui, tanda-tanda memasuki musim kemarau adalah perubahan pola hujan yang tidak merata, suhu udara mulai meningkat pada siang hari, kelembaban udara masih relatif tinggi, namun berangsur menurun.
Bisa ditengarai, awal musim kemarau adanya perubahan arah angin dari barat ke arah timur atau tenggara. Kabut pagi mulai muncul di beberapa daerah terutama di dataran tinggi, warna langit mulai berubah dari kelabu menjadi biru.
Sementara itu, BMKG Maritim, Tanjung Perak, Surabaya memprediksi, tinggi gelombang di perairan Laut Jawa tercatat sedikit menurun. Lima hari yang lalu tercatat tinggi gelombang laut Jawa bagian timur tercatat 1.5 meter, kini tercatat hanya 1,3 meter.
Menurut Biyadihie A, prakirawan BMKG Maritim, di selatan Jawa Timur maksimum tinggi gelombang mencapai 2 meter. Sedangkan tiga hari yang lalu tinggi gelombang mencapai 2.3 meter.
Bibit siklon tropis di Samudera Hindia kondisinya melemah dan terjadi di Provinsi Jawa Barat.(*)