KETIK, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sejumlah 10.295 jiwa terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin dini hari, 4 November 2024. Sedangkan, 10 orang diantaranya meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, bahwa beberapa korban ditemukan pada jarak 4 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
“Bahwa korban jiwa meninggal akibat erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki yang dimulai sejak tadi malam itu berjumlah 10 jiwa. Kami ulangi korban jiwa meninggal dunia itu sejumlah 10 jiwa,” katanya dalam konferensi pers secara virtual.
Ia melanjutkan, terdapat dua kecamatan yang terdampak erupsi. Pertama, Kecamatan Wulanggitang yang terdiri enam desa; Desa Nawokote, Desa Pululera, Desa Hokeng Jaya, Desa Klatanlo, Desa Boru dan Desa Boru Kedang.
“Kecamatan Ile Bura ada satu Desa yaitu Desa Dulipali,” ujarnya.
Dijelaskannya, jumlah kepala keluarga terdampak di tujuh desa tersebut ada sejumlah 2.734 kepala keluarga dengan total 10.295 jiwa.
“Total 10.295 ini bukan jumlah pengungsi tetapi ini jumlah warga terdampak di tujuh desa. Ini sebagian besar dari jumlah hitungan warga terdampak ini sudah bergerak ke tempat pengungsian di tiga desa yakni ada tiga desa yang disiapkan oleh pemerintah daerah,” jelasnya.
Jumlah pasti pengungsi, lanjut dia, masih proses pendataan.
“Untuk hitungan jumlah pengungsi masih kita lakukan pendataan karena masih berjalan dilakukan dan baru bergerak dari dini hari tadi,” ujarnya.
Ia menambahkan, posko kedaruratan telah aktif untuk penanganan dampak bencana. Tim BNPB dijadwalkan berangkat ke lokasi kejadian, malam ini.
“Posko kedaruratan sudah diaktifkan dan Kepala BNPB beserta tim akan berangkat malam ini secara langsung ke lokasi kejadian di Flores Timur untuk memimpin langkah-langkah penanganan darurat,” ujarnya.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto akan didampingi oleh beberapa deputi yang akan membawa langsung keperluan-keperluan logistik dasar bagi warga terdampak.
"Bantuan mulai dari logistik permakanan maupun non permakanan, seperti paket sembako, makanan siap saji, tenda pengungsi, tenda keluarga, terpal, matras, selimut dan keperluan perempuan dan balita,” imbuhnya. (*)