KETIK, JAKARTA – Di bawah kepemimpinan Tim Cook sejak 2011, Apple menjelma menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia. Times of India menyebut valuasi Apple saat ini melampaui 3 triliun dollar AS.
Kesuksesan produsen teknologi komunikasi ini tak lepas dari peran Cook. Dia dikenal sebagai sosok yang tenang, strategis, dan hemat bicara. Namun, sangat fokus dalam membesarkan perusahaan.
Berkat kinerja gemilangnya itu kekayaan Cook kini juga tidak main-main. Forbes Real Time Billionaires per 19 Mei 2025 menyebutkan, nilai kekayaan Cook kini mencapai 2,4 miliar dollar AS atau sekitar Rp39,4 triliun (kurs Rp16.440 per dollar AS).
Itu menjadikannya salah satu CEO dengan kekayaan tertinggi di dunia. Padahal, dia bukan pendiri Apple. Sebagian besar kekayaan Cook berasal dari saham Apple yang telah ia kumpulkan sejak bergabung pada 1998. Tercatat dia kini memiliki lebih dari 3 juta saham Apple. Kepemilikan itu masih di bawah 1 persen dari total saham perusahaan.
Nilai kekayaan Cook sebenarnya kemungkinan lebih tinggi dari estimasi tersebut. Hal ini karena belum termasuk properti pribadi, portofolio investasi, dan kepemilikan uang tunai yang tak diungkap ke publik.
Gaji dan Kompensasi
Pada 2011, di tahun pertamanya menjadi CEO Apple, Cook menerima gaji pokok sebesar USD 900.000. Angka ini meningkat menjadi 3 juta dollar AS pada 2017 dan tetap di kisaran yang sama hingga 2025.
Selain itu, ia juga menerima keuntungan dari saham dan kompensasi lain yang nilainya mencapai puluhan juta dollar setiap tahunnya.
Pada 2025, total kompensasinya termasuk saham dan tunjangan lain mencapai sekitar 52 juta dollar AS.
Gaya Hidup Hemat
Meski berstatus miliarder, gaya hidup Tim Cook justru dikenal sederhana. Ia tidak dikenal sebagai sosok flamboyan seperti sejumlah tokoh teknologi lainnya.
Cook tinggal di sebuah rumah seluas 222 meter persegi di Palo Alto, California, yang saat dilaporkan pada 2019, bernilai sekitar 1,9 juta dollar AS. Itu tergolong rendah untuk kawasan Silicon Valley.
Cook juga dikenal suka berbelanja pakaian diskon di department store Nordstrom.
"Saya senang mengingat dari mana saya berasal dan menempatkan diri pada lingkungan yang sederhana membantu saya melakukan itu. Uang bukan motivasi saya," kata Cook dikutip South China Morning Post.
Rutinitas Ketat dan Hidup Sehat Pria kelahiran Mobile, Alabama, 1 November 1960 ini memiliki kebiasaan bangun tidur pada pukul 03.45 pagi. Ia mengawali hari dengan membaca dan membalas e-mail. Ia juga rutin pergi ke gym setiap pukul 05.00 pagi.
Menariknya, Cook memilih untuk tidak menggunakan fasilitas gym di kantor Apple, dan lebih memilih tempat olahraga umum.
Peduli Keluarga dan Dermawan
Cook tidak menikah dan tidak memiliki anak, namun ia dikenal sangat menyayangi keponakannya. Ia bahkan membiayai kuliah sang keponakan, dan sering mengajaknya liburan, termasuk ke New York City.
Lebih dari itu, Cook juga memiliki komitmen sosial yang tinggi. Ia berencana untuk menyumbangkan seluruh kekayaannya untuk kegiatan amal setelah wafat kelak.
"Saya ingin menjadi kerikil di kolam yang menciptakan riak perubahan," ujarnya kepada Fortune pada 2015.
Latar Belakang Sederhana
Tim Cook tumbuh di lingkungan keluarga pekerja di kota kecil Robertsdale, Alabama. Ayahnya bekerja di galangan kapal dan ibunya bekerja di apotek. Ia mulai bekerja sejak usia 12 tahun, mengantar koran dan memasak burger di restoran cepat saji lokal.
Untuk membiayai kuliahnya di Duke University, Cook bekerja penuh waktu sambil mengambil kuliah malam. Ia kemudian berkarier selama 12 tahun di IBM, sebelum sempat bekerja di Compaq, dan akhirnya diajak Steve Jobs bergabung dengan Apple pada 1998.
Kini, dengan jabatan sebagai CEO perusahaan teknologi raksasa dan kekayaan yang melimpah, Tim Cook tetap memegang teguh nilai-nilai kesederhanaan, kerja keras, dan dedikasi yang membentuknya sejak masa kecil. (*)
