KETIK, BANDUNG – Berdasar hasil riset Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) yang disusun oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2025, sejumlah kabupaten mencatat skor tinggi dalam berbagai pilar penting seperti ekonomi, sumber daya manusia, kelembagaan, infrastruktur, inovasi dan teknologi. Artinya, kemajuan mereka benar-benar menyeluruh.
Untuk tingkat Jawa Barat, kabupaten termaju diduduki tiga daerah antara lain Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Kuningan.
1. Kabupaten Sumedang
Dengan skor 3,92, Sumedang melesat berkat berbagai inovasi di sektor kesehatan, salah satunya aplikasi SIP (Sistem Informasi Pencegahan Kematian Persalinan) yang berhasil menurunkan angka kematian ibu dan bayi sekaligus menurunkan angka prevalensi stunting.
2. Kabupaten Bandung
Skor 3,86 diraih Kabupaten Bandung yang fokus pada pengembangan infrastruktur, UMKM berbasis teknologi, pertanian modern, dan konservasi lingkungan. Layanan publik juga semakin digital dan merata ke pelosok sejak di era kepemimpinan Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Berikut data skor lengkapnya;
- Pilar 1 Institusi Skor 4,62
- Pilar 2 Infrastruktur Skor 3,93
- Pilar 3 Adopsi TIK Akor 4,73
- Pilar 4 Stabilitas Ekonomi Makro 3,83
- Pilar 5 Kesehatan Skor 4,11
-Pilar 6 Keterampilan Skor 3,64
- Pilar 7 Pasar Produk Skor 2,9
- Pilar 8 Pasar Tenaga Kerja 3,24
- Pilar 9 Sistem Keuangan Skor 2,99
- Pilar 10 Ukuran Pasar Skor 5,0
- Pilar 11Dinamika Bisnis Skor 3,51
- Pilar 12 Kapabilitas Inovasi Skor 3,81
Skor indeks yang dimiliki Kabupaten Bandung sebesar 3,86 ini dinilai cukup tinggi dan tidak terlampau jauh dengan daerah termaju pertama di Indonesia yaitu Badung Bali dengan skor indeks 4,14.
3. Kabupaten Kuningan
Kuningan menjadi daerah termaju ketiga di Jawa Barat dengan skor indeks mencapai 3,82. Pencapaian ini menempatkan Kabupaten Kuningan sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya di Indonesia.
Berdasarkan data dari laman resmi BRIN di https://brin.go.id/drid/page/indeks-daya-saing-daerah. Data per Maret 2025, Kabupaten Bandung menunjukkan kinerja daya saing yang tinggi dengan meraih skor total IDSD sebesar 3,64.
Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan, keberhasilan Kabupaten Bandung meraih skor IDSD 3,86 dan masuk dalam jajaran 10 besar nasional dan 3 besar di Jawa Barat menjadi bukti nyata komitmen Pemkab Bandung dalam meningkatkan daya saing daerah sehingga menjadi daerah yang maju.
Bupati Dadang Supriatna menyatakan peringkat ke-8 IDSD Kabupaten Banung ini menjadi landasan data yang kuat untuk perumusan kebijakan pembangunan yang lebih terarah dan berbasis data.
“Khususnya dalam mengoptimalkan lagi pilar-pilar yang masih memerlukan perhatian ke depan, demi terwujudnya misi Kabupaten Bandung yang Lebih Bedas, maju berdaya saing dan berkelanjutan menuju Indonesia Emas,” tandas bupati, Rabu 18 Juni 2025.
Sementara Deputi Bidang Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN, Boediastoeti Ontowirjo, dalam pengantar Riset IDSD BRIN menjelaskan tingkat daya saing merupakan cerminan krusial dari performa produktivitas dan kemajuan suatu wilayah.
“IDSD 2024 tetap merujuk pada kerangka Global Competitiveness Index (GCI) 2019, dengan penyesuaian indikator dan metodologi agar lebih relevan dengan konteks daerah di Indonesia saat ini,” terang Boediastoeti.
Pencapaian ini menempatkan Kabupaten Bandung sejajar dengan daerah-daerah maju lainnya di Indonesia. Informasi ini juga selaras dengan data yang diolah dan dipublikasikan oleh platform Instagram akun @GoodStats, yang merangkum Kabupaten Paling Maju di Indonesia berdasarkan IDSD 2024.
BRIN menjelaskan bahwa IDSD mengukur produktivitas dan kemajuan daerah berdasarkan empat komponen utama: Sumber Daya Manusia (SDM), Pasar, Ekosistem Inovasi, dan Lingkungan Pendukung.
Pengukuran IDSD 2024 sendiri mencakup 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, dengan 51 indikator untuk tingkat kabupaten/kota, di mana 463 kabupaten/kota berhasil dihitung skornya. Skor nasional IDSD 2024 (rata-rata seluruh provinsi) adalah 3,43 dari skala 5.(*)