KETIK, SURABAYA – Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya menyebutkan adanya tambahan kriteria lain dalam Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023. Pihak kampus akan memperhitungkan mata pelajaran pendukung.
"Kalau di SNBP tentunya mahasiswa IPA maupun IPS boleh memilih prodi mana pun, tetapi kami juga akan menambahkan kriteria yang lain selain nilai rapor 50 persen," jelas Direktur Pendidikan ITS, Dr Eng Siti Machmudah, ST, MEng dalam Sosialisasi SNBP 2023 & Pengenalan Program Studi di ITS yang disiarkan daring melalui YouTube resmi kampus, Sabtu (11/2/2023).
"Kemudian 50 persennya kami bisa menambahkan prestasi atau mata pelajaran pendukung yang bisa mendukung prodi tersebut," imbuhnya.
Machmudah menegaskan, nanti ITS akan memilih mata pelajaran yang wajib ada nilainya. Misalnya teknik kimia, berarti akan ada mata pelajaran pendukung kimia dan fisika.
Dia pun melanjutkan, formulasi pembobotan SNBP di ITS tahun ini baru akan didapatkan saat seleksi. Pasalnya, tren siswa yang mendaftar ke ITS masih belum diketahui.
"Kalau tahun ini kami masih memformulasikan, kalau di ITS sendiri. Baru menjelang seleksi biasanya kami menemukan formulasi yang tepat untuk pendaftar karena kami sudah tahu tren pendaftar kami bagaimana," jelas Machmudah.
Kepala Subdirektorat Admisi ITS, Dr Eng Unggul Wasiswito, ST, MEng Sc turut menambahkan bahwa ITS mengambil penghitungan dari nilai rapor minimal 50 persen. Kemudian, nilai mata pelajaran, portofolio dan prestasi maksimal 50 persen.
"Untuk sekolah-sekolah yang mempunyai ranking nilai UTBK 1-500, kami memberi prioritas kalau ada siswa ranking 1-3 yang memilih ITS, akan diterima di ITS," kata dia. Sebagai catatan, siswa pendaftar memilih ITS sebagai pilihan pertama.
Machmudah menekankan pihaknya tidak akan membandingkan nilai siswa bersangkutan dengan yang lain jika memenuhi kriteria di atas.
"Pokoknya ranking 1-3 dari sekolah yang mempunyai ranking UTBK 1-500 di Indonesia, akan kami terima menjadi mahasiswa ITS," tegasnya.
Selain itu, ITS juga memperhitungkan indeks sekolah dalam SNBP. "Kami memilih sekolah dulu. Berdasarkan indeks, sekolah mana yang lolos masuk dalam seleksi di ITS di luar yang 1-500 tadi," ujarnya.
ITS melihat indeks sekolah terutama dari perankingan nilai UTBK. Namun, kampus hanya akan mempertimbangkan aspek alumni jika terdapat siswa dengan nilai yang sama.
"Jadi secara garis besar indeks sekolah dilihat dulu. Memilih sekolah, kemudian baru kami memilih siswa yang ada di sekolah berdasarkan ranking di sekolahnya," papar Machmudah
"Ranking di sekolah itu tadi anak-anak diranking nilainya dengan penilaian yang tadi, 50 persen nilai rapor ditambah dengan 50 persen nilai yang lain-lain," jelasnya.(*)