KETIK, MALANG – Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Tugu Artha bakal mendapat suntikan dana sebesar Rp 35miliar dari Pemkot Malang. DPRD Kota Malang pun meminta agar BPR Tugu Artha mempertimbangkan rencana bisnis dan analisis yang matang.
Penyertaan modal akan diberikan selama 5 tahun dengan alokasi Rp 7 miliar tiap tahunnya. Rencana tersebut untuk mendorong kontribusi BPR Tugu Artha terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Malang.
Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita menjelaskan untuk memaksimalkan PAD, diperlukan rencana bisnis yang jelas. Termasuk dengan perbaikan manajemen dan Sumber Daya Manusia yang ada di dalamnya.
"Sempat ditekankan bahwa semestinya ada rencana bisnis yang jelas sehingga dengan penyertaan modal itu harapannya bisa menggenjot PAD lebih lagi," ujarnya, Jumat, 7 Maret 2025.
Anggota DPRD Kota Malang dari Fraksi PKS, Bayu Rekso Aji menjelaskan penyertaan modal harus mengedepankan asas kehati-hatian. Hal tersebut untuk menunjukkan potensi peningkatan laba.
"Diharapkan sudah mempertimbangkan rencana bisnis terkait analisis kelayakan, analisis portofolio, dan analisis risiko atas penambahan Penyertaan Modal Daerah," tuturnya.
Pihaknya mendorong agar Pemkot Malang dapat melakukan supervisi dan pengawasan terhadap transparansi dan akuntabilitas BPT Tugu Artha terkait alokasi modal tersebut.
"Hal ini dilakukan agar Perusahaan dapat semakin berkembang dan menyumbang PAD bagi Kota Malang," tambahnya.
Diketahui bahwa penyertaan modal kepada BPR Tugu Artha tersebut tak hanya untuk meningkatkan PAD, namun juga meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Termasuk untuk mengembangkan usaha dan memperkuat struktur permodalan dari Pemkot Malang kepada BPR Tugu Artha. (*)
