KETIK, BLITAR – Semilir angin di halaman bersejarah Istana Gebang, Minggu, 20 April 2025, malam, menjadi saksi momen penting bagi komunitas bonsai Kota Blitar.
Dalam suasana hangat halal bihalal, Musyawarah Cabang (Muscab) Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Kota Blitar bulat menetapkan Juyanto sebagai ketua baru menggantikan ketua sebelumnya yang mengundurkan diri karena alasan pribadi.
Nama Juyanto bukanlah sosok asing di dunia perbonsaian Blitar. Ia dikenal sebagai figur senior dengan rekam jejak panjang dalam organisasi, sekaligus Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja Kota Blitar yang aktif mendorong kreativitas masyarakat.
Penunjukannya sebagai ketua bukan semata-mata karena jabatan struktural, tapi karena kepercayaan yang datang dari bawah dan atas, dari generasi muda hingga para sesepuh.
“Pengalaman beliau tidak perlu diragukan. Pernah menjabat Camat Kepanjenkidul, dan sekarang dipercaya wali kota sebagai kepala dinas. Pak Juyanto ini bukan hanya paham organisasi, tapi juga punya semangat membina,” ungkap Prawoto, salah satu tokoh sesepuh bonsai Blitar.
Dukungan terhadap Juyanto mengalir deras. Nama-nama lama seperti Hari Pramuka, Agus Sendang, Pak Rohman, hingga Mbah Giman turut menyampaikan restu.
Mereka percaya, di tangan Juyanto, PPBI Blitar akan kembali hidup dengan semangat baru tidak hanya menjaga eksistensi, tapi juga memberi manfaat bagi anggotanya.
Bahkan dari kalangan muda, suara senada terdengar. Andika, salah satu penghobi bonsai muda yang sempat disebut-sebut menjadi calon kuat, memilih mundur secara elegan.
“Mohon maaf dengan segala hormat, saya mengakui belum siap secara mental untuk memimpin organisasi ini. Tapi saya akan tetap terlibat dan belajar. Saya siap mendukung ketua baru demi kemajuan organisasi,” ucapnya dengan rendah hati.
Langkah pertama yang diambil setelah penetapan ketua adalah pembenahan internal. Salis Ahmad, Sekretaris PPBI Kota Blitar, menegaskan pentingnya segera melengkapi struktur organisasi.
“Kita harus segera mereorganisasi posisi-posisi yang kosong dalam struktur. Ini penting demi menjaga marwah organisasi dan kesinambungan dari pusat,” ujarnya.
Salis menambahkan, setelah struktur rampung, pengurus akan langsung mengirimkan draft ke PPBI pusat. Selanjutnya, fokus akan bergeser ke perencanaan program kerja dan berbagai agenda kegiatan kedepan.
“Setelah pemilihan struktur yang kosong, kami akan segera kirim draft ke pusat. Kami juga akan langsung menyusun agenda event ke depan, agar roda organisasi kembali bergerak aktif,” imbuh Salis.
Dukungan terhadap Juyanto juga datang dari Nanang, yang kini dipercaya sebagai wakil ketua.
“Menurut saya yang paling layak memimpin organisasi ini memang Pak Juyanto. Beliau bisa menyatukan semua elemen dan membawa semangat baru,” kata Nanang.
Sementara itu, Juyanto mengatakan sebenarnya tidak ada maksud untuk dirinya menginginkan jabatan ketua di PPBI.
"Sebenarnya saya tidak ada niatan memimpin organisasi ini lagi, namun karena desakan teman-teman dan demi menjaga berlangsungnya organisasi, saya membutuhkan dukungan dan peran serta semua anggota untuk melanjutkan marwah PPBI kembali," pungkas Juyanto.
Kini, di bawah kepemimpinan Juyanto, PPBI Kota Blitar memasuki babak baru. Tantangan mungkin tak ringan. Namun, dengan kolaborasi lintas generasi dan semangat kebersamaan yang tinggi, komunitas bonsai di kota ini diyakini mampu berkembang lebih jauh.
Terutama nantinya dapat menjadi ruang edukasi, kreativitas, dan silaturahmi bagi para pecinta tanaman yang penuh filosofi ini. (*)