Dijual Sampai Luar Negeri! Mahasiswa UB Ciptakan Lampu Siaga Gempa

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

27 September 2023 04:44 27 Sep 2023 04:44

Thumbnail Dijual Sampai Luar Negeri! Mahasiswa UB Ciptakan Lampu Siaga Gempa Watermark Ketik
Tim dan produk Laga Gempa yang berhasil dipasarkan hingga luar negeri. (Foto: Humas UB)

KETIK, MALANG – Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) kembali menciptakan inovasi luar biasa. Kali ini datang dari empat mahasiswa Fakultas Teknik (FT) yang berhasil menciptakan Lampu Siap Siaga Gempa (Laga Gempa). Bahkan lampu tersebut pernah dipasarkan hingga luar negeri.

Yusuf Yuaniar selaku Ketua Tim menjelaskan, lampu tersebut telah dipesan oleh tenaga pendidik asal United Kingdom (UK). Pemesanan tersebut rupanya digunakan untuk membandingkan dengan alat mitigasi gempa bumi lainnya.

Inovasi mahasiswa UB tersebut juga berhasil dipasarkan di beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari Kota Malang, Cianjur, Jogja, Aceh, Probolinggo, dan lainnya. 

“Alat ini sudah dipasarkan melalui instansi pendidikan, rumah kos, dan daerah rawan gempa bumi. Lokasi tersebut memerlukan sebuah peringatan pertama guna mitigasi bencana gempa bumi," ujar Yusuf, Rabu (27/9/2023).

Lampu tersebut sangat cocok digunakan di kawasan zona gempa untuk mendeteksi sejak dini. Dengan demikian lampu buatan mahasiswa UB itu dapat membantu masyarakat untuk menyelamatkan diri lebih cepat dari gempa bumi.

“Dengan bunyi alarm yang bisa menjangkau dua sampai tiga kamar tidur. Dengan begitu, korban jiwa akibat bencana gempa bumi dapat terkurangi,” lanjutnya.

Desainnya yang estetik berbentuk prisma trapesium membuat lampu semakin cocok digunakan sebagai lampu tidur. Tak hanya itu, lampu ini juga mengeluarkan warna cahaya warm white sehingga nyaman di mata. 

Lampu juga telah dilengkapi dengan baterai Li-ion 18650 yang dapat diisi ulang sehingga hemat biaya.

“Memiliki daya 13.000mAh alat ini dapat menyala seharian penuh dan dapat diisi ulang dayanya selama delapan jam,” ujar Yusuf.

Mereka menjual Laga Gempa melalui freelancer yang tersebar di Aceh, Jogja, Lombok, Bogor, Probolinggo, Malang, dan sekitarnya. Lampu tersebut dibanderol seharga Rp 400.000 per satu pcs.

"Sudah dapat keunggulan seperti mendeteksi gempa bumi mulai dari getaran rendah, menengah, hingga getaran tinggi. Lampu itu juga disertai bunyi alarm yang berbeda-beda," lanjutnya.

Inovasi tersebut berpartisipasi pada Program Kreativitas Mahasiswa yakni Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI. Tim Yusuf berhasil mendapatkan pendanaan dan dalam tahap pemasaran produk Laga Gempa.

Adapun anggota tim yang tergabung ialah, Cyril Wahyu Dwi Anugrah dan M. Fajar Arif dari Teknik Elektro, serta Deca Melani dari program studi Perencanaan Wilayah dan Kota.(*)

Tombol Google News

Tags:

Siaga gempa Gempa Bumi alat pendeteksi gempa lampu gempa Inovasi mahasiswa Universitas Brawijaya