Gelar Digicamp Vol. 01, Manifolks Bangun Inklusifitas Difabel di Ruang Digital

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

21 Juni 2024 05:54 21 Jun 2024 05:54

Thumbnail Gelar Digicamp Vol. 01, Manifolks Bangun Inklusifitas Difabel di Ruang Digital Watermark Ketik
Kegiatan Digicamp Vol. 01 yang digelar oleh Manifolks. (Foto: Instagram @mani.folks)

KETIK, MALANG – Komunitas lokal dari Kota Malang, Manifolks telah meluncurkan mini bootcamp bertajuk Digicamp Vol. 01. Kegiatan tersebut berfokus pada pemberdayaan difabel agar dapat tercipta ekosistem yang inklusif di dunia teknologi.

Sarah Sahda Shabirah, founder Manifolks menjelaskan, sebelum program diluncurkan, Sarah dan tim telah melakukan survei dan berdiskusi bersama komunitas difabel. Hal tersebut untuk mengetahui model pembelajaran yang akses terhadap difabel.

"Kalau mengacu keyword digital era, kita fokus di bidang digital dan teknologi. Core projek kita Digicamp, mini bootcam untuk difabel yang mau belajar di bidang STEM (Science, Technologi, Engineering, and Mathematics). Tapi kita lebih merujuk ke technology skillsnya," ujar Sarah, Jumat (21/6/2024).

Dalam Digicamp, peserta akan diberikan topik pembahasan berupa coding, digital marketing, serta UI/UX design. Terdapat dua metode pembelajaran yang diterapkan yakni kelas visual dan non visual.

Kelas visual digunakan bagi peserta dengan jenis difabel tuli, daksa, dan lainnya. Sedangkan kelas non visual ditujukan bagi peserta netra maupun low vision yang memanfaatkan sistem pembelajaran auditori.

"Kita membuka peluang bagi non difabel, tapi tetap kita prioritaskan yang difabel karena kita ingin membangun ruang inklusi. Kita juga membangun networking berupa komunitas yang mungkin berguna bagi teman-teman untuk cari kerja di bidang teknologi," lanjutnya.

Melalui kegiatan tersebut, Manifolks membawa misi untuk membangun komunitas perubahan. Tak heran jika dalam pelaksanaannya mereka menggandeng Komunitas Peduli Inklusi Nusantara (Kopinus).

Menurut Sarah dengan melibatkan berbagai perspektif dapat menumbuhkan inovasi untuk menciptakan perubahan yang besar. Terbukti dari hasil diskusi bersama komunitas difabel, dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada.

"Mereka (difabel) merasa ruang belajar untuk teknologi sangat sempit. Di tingkat pekerjaan lebih banyak lagi hambatannya. Mereka sering merasakan diskriminasi, saat mencari kerja diharuskan sehat jasmani dan rohani padahal sebetulnya mereka bisa melakukan kerjaan seperti teman non difabel," kata Sarah.

Sebagai informasik Manifolks tak hanya menaruh perhatian terhadap isu-isu difabel namun juga terhadap kelompok perempuan dan anak-anak underprivileged. Digicamp sendiri akan dilaksanakan secara hybrid dari 22 Juni sampai 14 Juli 2024. Sedangkan final Digicamp pada 14 Juli 2024 dilaksanakan di Malang Creative Center.(*)

Tombol Google News

Tags:

Manifolks Digicamp Mini Bootcamp Difabel inklusi Digital