KETIK, SURABAYA – Gerak cepat dilakukan Pemprov Jatim menangani banjir di beberapa daerah, salah satunya di Gresik. Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menginstruksikan jajarannya melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim agar segera memprioritaskan proses penanganan tanggap darurat dan evakuasi. Sekaligus, penyaluran bantuan logistik bagi masyarakat yang terdampak banjir.
"Sejak Selasa, 25 Februari 2025 pagi, Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Jatim sudah hadir di lokasi bencana. Prioritasnya adalah proses evakuasi warga terdampak, khususnya kelompok rentan seperti, lansia, anak-anak dan warga yang sakit," ujar Khofifah, Jumat, 28 Februari 2025.
Beberapa daerah di Kecamatan Driyorejo terendam banjir yang membuat petugas langsung mengungsikan warga setempat yang mencapai 113 jiwa.
Jumlah itu tersebar di dua lokasi, yakni Masjid Al-Muttaqin Desa Driyorejo sebanyak 88 orang dan di Balai Desa Bambe sebanyak 25 orang.
Selain evakuasi, kesiapan logistik dan fasilitas mobilitas warga terdampak turut jadi perhatian Gubernur Khofifah. Berkolaborasi dengan Tim BPBD Gresik, perangkat desa setempat dan sejumlah relawan, TRC BPBD Jatim juga menerjunkan perahu karet untuk menjangkau warga dan mendistribusikan nasi bungkus kepada warga terdampak.
"Distribusi Logistik terus kami komunikasikan dengan BPBD Jatim, jangan sampai ada wilayah yang tidak mendapat supply secara komprehensif," tegas Khofifah.
Pemprov Jatim tercatat telah memberikan bantuan logistik berupa 2.500 kaleng makanan siap saji, 2.500 kaleng Tambah Gizi, 2.500 kaleng lauk pauk dan 100 paket hygenkit.
Bantuan logistik tersebut diperuntukkan bagi kegiatan dapur umum mandiri yang didirikan warga seperti di Balai Desa Bambe, Balai Desa Krikilan dan di Masjid Al-Muttaqin Desa Driyorejo. Sementara, khusus untuk mendukung kegiatan dapur umum di Balai Desa Krikilan, Tim BPBD Jatim mendirikan tenda pengungsi di halaman area setempat.
"Kita juga kirim bantuan personel dan logistik untuk kegiatan dapur umum. Kita ingin pastikan logistik dan dapur umum aman, layanan kesehatan tersedia serta evakuasi warga tetap berjalan," katanya.
Untuk itu, Gubernur Khofifah juga meminta kesiapsiagaan seluruh pihak. Tak hanya Tim BPBD Jatim tapi seluruh stakeholder hingga masyarakat untuk terus waspada dan bersiap diri.
"Saya sudah meminta tim BPBD Jatim untuk terus melakukan pemantauan perkembangan banjir serta evakuasi di lapangan," pungkasnya.
Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengungkapkan saat ini tim BPBD Jatim masih terus melakukan aksi evakuasi di lapangan. Ia juga akan terus memantau perkembangan banjir yang terjadi di Kabupaten Gresik.
"Banjir di Gresik ini merupakan luapan dari Kali Lamong yang alirannya bergerak dari satu titik ke titik yang lain," katanya.
Gatot menambahkan, hingga Rabu sore, kondisi ketinggian air di sejumlah desa di Kecamatan Driyorejo cenderung stabil di kisaran 30 cm hingga 100 cm.
Selain di Gresik, banjir juga melanda sejumlah daerah, seperti, di Kabupaten Mojokerto, Jombang, Pasuruan, Sidoarjo dan Trenggalek. Hanya, di beberapa daerah kondisinya kini telah berangsur surut. (*)