Gus Kautsar Ungkap Makna dari Peringatan Haul Masyayikh

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

14 Agustus 2023 14:00 14 Agt 2023 14:00

Thumbnail Gus Kautsar Ungkap Makna dari Peringatan Haul Masyayikh Watermark Ketik
Haul ke-36 Al Marhumin Masyayikh di Pondok Pesantren Assholach. (Foto: Dok. Assholach)

KETIK, PASURUAN – Pondok Pesantren Assholach Kejeron Gondangwetan Pasuruan mengadakan haul ke-36 Al Marhumin Masyayikh Pondok Pesantren Assholach, Minggu, (13/8/2023).

Pada kegiatan tersebut, KH Abdurrohman Al Kautsar dari Ploso kediri menyampaikan keutamaan orang-orang saleh dan ahli ilmu.

KH Abdurrahman Al-Kautsar atau yang biasa disapa Gus Kautsar menjelaskan kepada ribuan jamaah tentang makna dari adanya peringatan haul. Peringatan haul pada hakikatnya bukan karena beliau membutuhkan didoakan oleh masyarakat.

Menurut Gus Kautsar Ini berbeda dengan kita yang apabila meninggal sangat membutuhkan doa dari orang yang masih hidup.

"Peringatan Haul Masyayikh adalah amaliah yang dimaksudkan untuk tabarrukan atau mencari keberkahan masyayikh yang dihauli agar mendapat syafaat kelak di hari kiamat di hadapan Allah," paparnya.

Seorang alim dan selalu istiqamah seperti Masyayikh Assholach Kiai Zainuddin dan Kiai Muzayyin, menurut Gus Kautsar sudah tenang di alam barzakh meskipun tidak dikirimi doa dalam peringatan haulnya. Mengingat perjuangannya yang begitu gigih menyebarkan ilmu kepada santri-santrinya. 

Gus Kautsar bercerita tentang beratnya proses hisab. Pada waktu itu manusia akan ditanya tentang empat hal. Yang pertama  umur, kedua tentang tubuh, kemudian tentang ilmu, dan yang terakhir tentang harta.

Dari keempat hal tersebut kita diwajibkan konsentrasi untuk kemudian memastikan bahwa memang kita memiliki kelayakan di hadapan Allah SWT.

Foto Haul ke 36 Al Marhumin Masyayikh di Pondok Pesantren Assholach. (Foto: Dok. Assholach)Haul ke-36 Al Marhumin Masyayikh di Pondok Pesantren Assholach. (Foto: Dok. Assholach)

Menjadi layak di hadapan Allah merupakan hal yang harus diperjuangkan. Gus Kautsar menambahkan bahwa Allah sangat mencintai orang yang tidak hanya sholeh namun juga harus mempunyai sifat berperasangka baik. Dengan menjadi orang baik, keturunan kita akan mendapat keistimewaan ikut menjadi orang yang baik.

"Ketika jenengan dadi wong apik ing ngarsane (anda jadi orang baik di depan) Allah SWT, potensinya putra-putra njenengan juga akan mendapatkan penataan yang istimewa dari Allah SWT. Tidak hanya putra-putrinya yang menjadi anak-anak baik, lingkungan sekitar juga akan dijaga oleh Allah," jelasnya.

Gus Kautsar juga sempat teringat dengan jasa pengasuh Assholah Gus Luthfil Hakim ketika masih mondok di Ploso. Gus luthfi selalu ikhlas ngopeni santri-santri sawir.

"Mas Luthfi ini kan orangnya murah senyum, pokok e aku ndredek lek ketemu Mas Luthi ini," ungkap Gus kautsar yang disambut tawa hadirin.

Beliau mendoakan semoga Gus Luthfi selalu dalam keadaan sehat dan panjang umur, dijadikan sebagai orang yang baik, bisa istiqomah dalam mendidik santri dan mencetak santri Assholach sebagai anak-anak yang baik.

Anak yang baik akan mendapatkan keistimewaan dari Allah, anak yang dimaksud tidak hanya terbatas pada anak kandung. Hal ini karena ada dua jenis orang tua. Yang pertama karena keturunan dan yang kedua karena keilmuan.

Maka dari itu, penting untuk kita melihat sosok yang kita hauli saat ini, karena para kekasih Allah itu bisa membantu melewati pertanyaan hisab yang begitu berat.

"Alhamdulillah kita bisa mengikuti haul Masyayikh Assholach, semoga mendapat manfaat dan barokahnya. Dan tempat ini menjadi silaturahim yang diterima Allah. Semoga kita bisa meneruskan perjuangan dan langkahnya," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pondok Pesantren Assholach Kejeron KH Abdurrohman Al Kautsar Gus Kautsar haul makna haul