Harga Cabai Rawit Jadi Perhatian, Kota Malang Perkuat Kerja Sama Antar Daerah

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

5 Agustus 2024 06:19 5 Agt 2024 06:19

Thumbnail Harga Cabai Rawit Jadi Perhatian, Kota Malang Perkuat Kerja Sama Antar Daerah Watermark Ketik
Ilustrasi penjual cabai rawit dan komoditas lain di pasar Kota Malang. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Tingginya harga cabai rawit di Kota Malang menjadi sorotan. Untuk mengantisipasi terjadinya inflasi, Pemerintah Kota Malang memperkuat kerjan sama antar daerah (KAD). 

Berdasarkan data siskaperbapo, harga cabai rawit di Kota Malang telah mencapai Rp69.500 per kilogram. 

Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menjelaskan saat ini Kota Malang justru mengalami deflasi -0,01 persen secara month to month (mtm).

"Kita masih bisa terkendali dan diapresiasi karena bisa mengendalikan. Hanya ada koreksi mengenai harga cabai, beras dan minyak goreng. Tapi untuk harga yang sekarang mengalami kenaikan adalah cabai rawit," ujar Wahyu, Senin (5/8/2024). 

Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang telah menjalin KAD bersama lima daerah. Mulai dari Kabupaten Lumajang, Probolinggo, Malang, Blitar, dan Nganjuk.

"Karena Kerja Sama Antara Daerah (KAD) ini akan terus kita upayakan sebagai salah satu solusi apabila ada harga komoditi tinggi kami bisa menekan harga," ujarnya. 

KAD tersebut tidak hanya untuk mengatasi kenaikan harga cabai rawit namun juga komoditas lainnya. Namun supply komoditas tersebut khususnya cabai rawit belum dilakukan. 

Menurut Wahyu, komoditas tersebut baru disupply ketika telah terjadi lonjakan harga komoditas. 

"Kemarin yang di Probolinggo terkait bawang. Kita sempat bandingkan Probolinggo dengan Ngantang, memang lebih bagus Probolinggo dan lebih mahal. Tapi pedagang pasar lebih tertarik yang di Probolinggo," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Cabai rawit Harga Cabai Rawit Kota Malang Kerjasama Antar Daerah