KETIK, MALANG – Polresta Malang Kota melakukan pemanggilan terhadap Dokter AY, terduga pelaku pelecehan seksual di Persada Hospital, Kamis 22 Mei 2025 pukul 10.00 WIB. Hingga mendekati pukul 13.00 WIB, keberadaan Dokter AY maupun kuasa hukum tak jua terlihat.
Langkah paksa akan diambil oleh pihak kepolisian jika Dokter AY kembali mangkir dari panggilan. Hal tersebut dikatakan oleh Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Mohammad Sholeh.
"Jadi kami akan memanggil lagi sekaligus kami akan melampirkan surat perintah membawa kehadiran dokter AY sebagai saksi terlapor (jika kembali tak memenuhi panggilan)," ujarnya.
Kompol Sholeh mengaku bahwa telah mengirimkan pesan untuk memberi informasi bahwa agenda pemanggilan dilakukan pada hari ini. Namun tidak ada respon yang diberikan oleh kuasa hukum Dokter AY.
"Sesuai dengan jadwal, jadi agenda pemanggilan Dokter AY memang hari ini. Tetapi kami tunggu sampai dengan jam 12.46 WIB ini mereka belum datang. Kami gak tahu, datang jam berapa. Tetapi kami tunggu," lanjutnya.
Sebelumnya kepolisian telah memanggil Dokter AY untuk mendalaman dugaan kasus pelecehan seksual yang dilaporkan oleh saksi korban QAR. Namun saat itu Dokter AY tidak memenuhi panggilan akibat sakit.
"Minggu lalu ada penundaan jadi dilakukan sekarang. Itu sesuai dengan permohonan dari kuasa hukum untuk menunda pemeriksaan karena sebelumnya Dokter AY sakit," jelasnya.
Ia menjelaskan bahwa pemanggilan tersebut untuk memperkuat kejelasan dugaan kasus pelecehan seksual yang telah terjadi. Mengingat hingga kini pihak kepolisian belum menetapkan tersangka pada kasus itu.
"Untuk menguatkan terkait dugaan pelecehan yang sudah dilalukan oleh yang bersangkutan. Pada waktu pemeriksaan awal itu dia dipanggil atau diundang, dan dimintai keterangan tetapi belum pada tataran penyidikan, masih penyelidikan," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami seorang perempuan oleh seorang dokter di sebuah rumah sakit di Kota Malang, tengah menjadi perbincangan hangat di media sosial.
Pihak rumah sakit menyatakan telah menonaktifkan dokter yang diduga terlibat. Terungkap dokter terduga pelaku pelecehan seksual itu bekerja di Persada Hospital.
Supervisor Humas Persada Hospital, Sylvia Kitty Simanungkalit mengatakan, bahwa pihaknya masih melakukan investigasi.
"Terkait pemberitaan yang beredar, kami mengkonfirmasi bahwa yang bersangkutan adalah dokter di Persada Hospital. Saat ini, yang bersangkutan telah dinonaktifkan sementara sambil menunggu proses investigasi internal yang sedang berjalan," ujarnya, Rabu, 16 April 2025. (*)