KETIK, ACEH SINGKIL – Dualisme kepengurusan di Badan Kordinasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Aceh Singkil, mendapat sorotan dari mahasiswa.
Himpunan Mahasiswa Pelajar Aceh Singkil (Himapas) Banda Aceh meminta agar BKPRMI Aceh tidak membuat suasana gaduh di Aceh Singkil.
Ketua Umum Himapas Banda Aceh, Syafriadi Pohan mengkritik pemberhentian atau reshuffle yang dilakukan BKPRMI Aceh terhadap BKPRMI Aceh Singkil.
Sebab, pengurus dan kader yang diganti atau diberhentikan itu justru adalah mereka yang selama ini aktif menjalankan program organisasi.
"Justru selama ini, kami mengikuti dan melihat di media, merekalah yang aktif dalam menjalankan program BKPRMI di Aceh Singkil. Kok bisa pengurus dan kader yang aktif menjalankan program organisasi, malah dipecat tanpa ada sebab," ujar Syafriadi pada Kamis, 3 Oktober 2024.
Ia mempertanyakan terbitnya SK baru penggantian pengurus itu. Padahal sehari sebelumnya, pengurus BKPRMI Aceh Singkil telah melaksanakan Musyawarah Daerah Luar Biasa. Namun, tiba-tiba sehari pasca Musdalub itu, terbit SK pengurus.
Untuk itu, Himapas Banda Aceh meminta pengurus BKPRMI Aceh agar meninjau kembali keputusan tersebut dan mempertimbangkan hasil keputusan Musdalub yang digelar oleh pengurus yang aktif di Aula MPU Aceh Singkil.
Sehingga persoalan kekisruhan pengurus dapat diselesaikan dengan baik dan tidak menimbulkan kegaduhan di tengah-tengah masyarakat.
“Kami menyarankan agar persoalan ini dapat diselesaikan dengan mediasi, sehingga dapat mencari solusi yang terbaik bukan dengan ujuk-ujuk langsung menerbitkan SK Baru tanpa melalui prosedur AD/ART, “ ujarnya.
Selaku tokoh muda dan mahasiswa yang tinggal di Banda Aceh, Syafriadi mengaku cukup prihatin atas berita di media beberapa hari yang lalu atas kekisruhan pengurus BKPRMI Aceh Singkil.
"Padahal kami sangat mengikuti kegiatan BKPRMI Aceh Singkil selama ini, aktif dan banyak melakukan kontribusi untuk daerah," tutur Syafriadi.
Sebagai putra daerah Singkil yang tengah menimba ilmu di Banda Aceh, Syafriadi berharap masalah dualisme kepengurusan di BKPRMI Aceh Singkil bisa segera teratasi dengan baik.
“Kami tidak mau daerah kelahiran tercinta ini dibuat gaduh oleh siapapun. Apalagi ini adalah organisasi kepemudaan Islam yang sangat eksis," pungkas Syafriadi.(*)