Jurnalis Tempo Terima Teror Paket Kepala Babi, KKJ Laporkan ke Bareskrim

21 Maret 2025 22:26 21 Mar 2025 22:26

Thumbnail Jurnalis Tempo Terima Teror Paket Kepala Babi, KKJ Laporkan ke Bareskrim Watermark Ketik
Paket berisi kepala babi yang ditujukan kepada wartawan Tempo, Francisca Christy Rosana di kantor Tempo, Palmerah, Jakarta, 20 Maret 2025. (Foto: KKJ)

KETIK, SURABAYA – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) bersama Tempo telah melaporkan kasus teror berupa paket kepala babi yang dikirimkan kepada jurnalis Tempo ke Bareskrim Polri pada Jumat, 21 Maret 2025.

Koordinator KKJ, Erick Tanjung, menyatakan bahwa teror ini merupakan bentuk penghalangan terhadap kerja jurnalistik sehingga melanggar Pasal 18 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. Selain itu, kejadian ini juga dianggap sebagai ancaman terhadap nyawa jurnalis.

"Jadi yang kami laporkan itu adalah pengiriman paket kepala babi dengan dua telinga dipotong. "Untuk pasal pidana, kami juga menggunakan pasal 170 ayat 1 dan pasal 406 ayat 1 KUHP," jelas Erick Tanjung. 

 

Kronologi Kejadian

Berdasarkan informasi yang diperoleh, paket tersebut diterima oleh satuan pengamanan Tempo pada Rabu, 19 Maret 2025 sore. Paket itu ditujukan kepada Francisca Christy Rosana atau Cica, jurnalis desk politik Tempo yang juga pembawa acara siniar Bocor Alus Politik.

Paket tersebut diantar oleh seorang pria menggunakan sepeda motor, mengenakan jaket hitam dan helm ojek online. Ketika tiba di depan gerbang, paket tanpa identitas pengirim itu diserahkan dalam kondisi terbungkus rapi sehingga tidak menimbulkan kecurigaan. Bahkan satuan pengamanan Tempo tidak mencium bau mencurigakan.

Pada Kamis, 20 Maret 2025 sore, Cica bersama rekannya Hussein Abri Yusuf Muda baru saja kembali dari liputan. Setelah mendapat informasi ada paket untuknya, Cica membawa kardus tersebut ke lantai 4.

Hussein yang membuka paket tersebut dan langsung tercium bau menyengat. "Jadi ada kardus, kemudian di dalamnya ada styrofoam. Di dalam styrofoam itu ada plastik lagi. Pas dibuka styrofoam itu baru tercium bau menyengat," jelas Erick. "Saat dibuka plastiknya ada kelihatan kepala babi dengan dua telinga dipotong."

 

Rangkaian Intimidasi

Menurut Erick Tanjung, teror yang dialami Cica bukanlah yang pertama. Dalam sebulan terakhir, jurnalis Tempo ini sering dihubungi oleh nomor tak dikenal dan merasa dibuntuti oleh sosok yang mencurigakan.

Hussein Abri Yusuf Muda, rekan Cica yang juga membawakan siniar Bocor Alus Politik, mengalami ancaman serupa. Dia dikontak berulang-ulang dari nomor tertentu dan kaca mobilnya dirusak oleh orang tak dikenal dalam empat bulan terakhir.

Pada periode tersebut, pemberitaan Tempo banyak mengkritik kebijakan pemerintah, mulai dari keputusan Presiden Prabowo Subianto yang memboyong semua menteri dan pejabat ke Akademi Militer, bagi-bagi konsesi tambang untuk kampus dan koperasi, efisiensi anggaran, hingga Revisi UU TNI.

"Jadi dugaan kami ini bukan teror atau intimidasi ke individu, tapi intimidasi atas kerja-kerja jurnalistik mereka. Siapa pun otak pelakunya apakah melibatkan orang berkuasa atau tidak, harus diungkap," tegas Erick. 

 

Langkah Pengamanan

KKJ telah menempatkan Cica di safe house demi keamanan dan keselamatan nyawanya. Menurut Erick, KKJ menilai teror kepala babi ini masuk dalam skala berbahaya yakni ancaman pembunuhan.

"Dia sempat mengalami trauma yang cukup berat saat kejadian. Kami juga melihat ini simbol ancaman pembunuhan sekaligus peringatan kepada Tempo. 'Kalau masih memberitakan berita-berita yang merugikan pihak tertentu, kalian bisa dibunuh', begitulah kira-kira pesannya," papar Erick. 

Pemimpin Redaksi Tempo, Setri Yasra, menduga upaya ini sebagai teror terhadap karya jurnalistik Tempo. "Kami mencurigai ini sebagai upaya teror dan melakukan langkah-langkah yang menghambat kerja jurnalistik," katanya.

Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, menambahkan bahwa kejadian ini memang bukan teror pertama, namun merupakan "teror pertama memakai potongan organ makhluk hidup." Dia juga menyebutkan bahwa beberapa wartawan Tempo telah mendapat berbagai bentuk teror dalam satu dua pekan terakhir, dan dalam setahun jumlahnya lebih banyak lagi.

Meski demikian, Bagja menyatakan tidak bisa menyimpulkan apakah ancaman tersebut berkaitan dengan pemberitaan soal RUU TNI, karena "hampir di seluruh liputan Tempo memakai pendekatan kritik." Dia juga menegaskan bahwa kondisi Cica saat ini baik-baik saja dan tetap bekerja seperti biasa. (*) 

Tombol Google News

Tags:

Kepala babi Teror Kepala Babi Tempo Teror Tempo KKJ Komite Keselamatan Jurnalis Jurnalis UU Pers