Mengunjungi Kampung Prasanan Sampang, Ada Harmoni Warga di Tengah Keterbatasan Air Bersih

7 Juni 2025 16:45 7 Jun 2025 16:45

Thumbnail Mengunjungi Kampung Prasanan Sampang, Ada Harmoni Warga di Tengah Keterbatasan Air Bersih
Suasana di Kampung Prasanan Desa Torjunan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura (Foto: Mat Jusi/Ketik.co.id)

KETIK, SAMPANG – Prasanan, sebuah nama kampung di Desa Torjunan, Kecamatan Robatal, Kabupaten Sampang, Madura. Kampung ini didirikan oleh masyarakat yang masih memegang erat nilai-nilai keagamaan dan kegotongroyongan. Mayoritas penduduk kampung ini bermata pencaharian sebagai petani, menanam padi, singkong, ketela, dan cabai sebagai sumber utama penghidupan.

Namun, di tengah minimnya infrastruktur dan kesulitan air bersih saat musim kemarau, warga Kampung Prasanan tetap menjadi contoh kehidupan masyarakat pedesaan yang harmonis dan rukun. Mereka menghadapi kendala besar berupa kekurangan air bersih yang berdampak pada kebutuhan sehari-hari maupun aktivitas pertanian.

"Kami kesulitan mendapatkan air bersih saat kemarau. Sumber-sumber air banyak yang mengering. Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membuat program pengadaan air bersih atau sumur bor," ungkap Hamidun, salah satu pemuda setempat kepada wartawan Ketik.co.id, Sabtu, 7 Juni 2025.

Menurut Hamidun, meski kampungnya memiliki semangat kebersamaan yang tinggi, kondisi infrastruktur masih kurang maksimal.

Foto Warga saat menanam ketela(Foto: Mat Jusi/Ketik.co.id).Warga saat menanam ketela(Foto: Mat Jusi/Ketik.co.id).

"Pembangunan di sini baru sekitar lima persen. Jalan masih tanah, penerangan terbatas, dan fasilitas umum sangat minim. Tapi kami tetap bersyukur dan menjaga kerukunan," tambahnya.

Di bidang pendidikan, Kampung Prasanan hanya memiliki satu lembaga pendidikan, yaitu Madrasah Raudlatut Thullab. Yayasan pendidikan Islam ini menjadi satu-satunya tempat anak-anak kampung menimba ilmu agama dan dasar.

“Kami ingin anak-anak tetap mendapatkan pendidikan yang baik, meskipun dengan segala keterbatasan. Kami berharap ke depan ada bantuan untuk pengembangan madrasah ini,” ujar Hamidun.

Warga Kampung Prasanan berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi dapat lebih memperhatikan pembangunan desa-desa pelosok seperti mereka, terutama di bidang infrastruktur, air bersih, dan pendidikan. Meski serba terbatas, masyarakat tetap menjunjung tinggi nilai kebersamaan, keagamaan, dan semangat untuk maju bersama.(*)

Tombol Google News

Tags:

Kampung Prasanan Desa Torjunan Kehidupan Harmoni Krisis Air Bersih Kesulitan Air Bersih Keterbatasan Air Bersih