KETIK, SURABAYA – Puluhan massa dari berbagai elemen masyarakat turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap Revisi Undang-Undang TNI yang digelar di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya pada Kamis 10 April 2025.
Pantauan Ketik.co.id, demo berlangsung pukul 15.00 WIB meskipun hujan mengguyur aksi tetap berlangsung.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Arek Gerak membawa spanduk dan poster berisi penolakan terhadap sejumlah pasal dalam RUU TNI yang dinilai berpotensi mengembalikan peran militer ke ranah sipil.
Meskipun hujan mengguyur masa aksi tetap menyuarakan penolakan RUU TNI. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Mereka menilai hal itu sebagai kemunduran reformasi yang telah diperjuangkan sejak era 1998.
Koordinator lapangan aksi, Mareta Dewani Ramadhanty menyebutkan bahwa aksi Kamisan kali ini berfokus terhadap pencabutan UU TNI yang sudah disahkan beberapa waktu lalu.
"Hal ini dikarenakan, UU TNI hasil revisi dianggap sebagai isu yang krusial untuk diperjuangkan agar dibatalkan," jelasnya.
Beberapa spanduk yang dibawa masa aksi. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Meski hujan turun cukup deras, para demonstran tetap bertahan sambil terus menyuarakan tentang penolakan revisi UU TNI yang dinilai akan kembali ke ranah sipil.
Beberapa di antara mereka mengenakan payung dan jas hujan sementara lainnya tetap berdiri di bawah guyuran air dengan semangat yang tak surut.
Aparat kepolisian tampak berjaga di sekitar lokasi Grahadi, dan beberapa kendaraan pengamanan demo tampak berjaga di dalam Gedung Negara Grahadi.
Hingga sore hari, tidak ada laporan mengenai bentrokan atau insiden yang mengganggu jalannya aksi.
Mengenai arus lalu lintas kembali normal karena massa aksi bubar pada pukul 17.40 WIB. (*)
