KETIK, SIDOARJO – Tahun 2024 masih mencatat tren positif dalam pertumbuhan investasi di Kabupaten Sidoarjo. Nilai investasi di Sidoarjo mengalami peningkatan. Angkanya naik. Target realisasi investasi pun tercapai sekitar 142,05 persen.
Data yang diperoleh dari Pemkab Sidoarjo menyebutkan, realisasi nilai investasi di Sidoarjo mencapai Rp 17,064 triliun pada 2024 dari target Rp 12 triliun (142,04 persen). Jika dibandingkan dengan realisasi investasi pada 2023 yang mencapai Rp 13,681 triliun, maka pada 2024 ini ada kenaikan Rp 3,364 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sidoarjo Rudi Setiawan menjelaskan, kenaikan nilai investasi dilaporkan per periode. Bisa per 3 bulan atau per 6 bulan (semester). Baik penanaman modal asing maupun penanaman non modal asing.
”Investasi yang masuk pada periode ini akan tercatat dan dilaporkan pada periode berikutnya. Misalkan nilai investasi PMA Rp 100 miliar, itu akan dicatatkan pada periode berikutnya,” kata Rudi Setiawan.
Kepala DPM PTSP Sidoarjo Rudi Setiawan (kiri) mendampingi Bupati Sidoarjo Subandi dan Camat Tulangan Hadi Asmara saat kegiatan sosialisasi kemudahan perizinan untuk UMKM di Kecamatan Tulangan pada 2024 lalu. (Foto: Dinas Kominfo Sidoarjo).
Sektor apa yang paling diminati untuk investasi di Sidoarjo? Rudi Setiawan menambahkan, investasi di Sidoarjo masuk dan bertumbuh di berbagai sektor secara berganti-ganti. Pada satu periode, sektor farmasi menjadi favorit. Berikutnya, industri kimia, karet, logam, dan lain-lain sesuai dengan tren pasar.
”Tren kenaikan investasi di Sidoarjo itu terakomodir dengan baik sehingga bisa berkembang,” tambah Rudi Setiawan.
Dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati 2024 disebutkan beberapa upaya yang dilakukan oleh Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPM PTSP) Sidoarjo untuk terus mendongkrak nilai investasi di Sidoarjo.
Sejak 2024, DPM PTSP Sidoarjo telah mengembangkan aplikasi inovatif berupa Layanan Kemudahan Berusaha, yaitu Sistem Informasi Pelayanan Perizinan Terpadu (SIPPADU) . Inovasi tersebut bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh layanan perizinan lintas sektor dan perangkat daerah.
Selain itu, ada pemangkasan birokrasi berusaha berupa revisi SOP dan SP kemudahan berusaha. DPM PTSP Sidoarjo juga melakuka penunjukan beberapa perusahaan besar untuk bermitra dengan industri kecil dan usaha mikro. Hal itu berdampak pada peningkatan nilai investasi daerah.
DPM PTSP Sidoarjo juga membuka Klinik Pendampingan LKPM (Laporan Kegiatan Penanaman Modal) di Mal Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo maupun secara online selama periode pelaporan LKPM.
DPM PTSP juga terus melakukan sosialisasi secara masif kepada investor PMA (penanaman modal asing), PMDN (penanaman modal dalam negeri), dan UMK (usaha mikro kecil) terkait pentingnya LKPM bersama stakeholder terkait.
Sosialisasi itu bertujuan juga memberikan ruang konsultasi bagi pelaku usaha atas permasalahan maupun kendala yang dihadapi saat berusaha di Kabupaten Sidoarjo. (*)