Nuansa Tempo Dulu, Waroeng DT Smansaba Sukses Raup Untung Jutaan

Kontributor: Akhirul Ariyanto
Editor: Mustopa

20 Agustus 2024 03:10 20 Agt 2024 03:10

Thumbnail Nuansa Tempo Dulu, Waroeng DT Smansaba Sukses Raup Untung Jutaan Watermark Ketik
Waroeng DT milik SMAN 1 Banyuputih mengusung konsep pasar jadul (Foto: Akhirul Ariyanto/Ketik.co.id)

KETIK, SITUBONDO – Dalam balutan baju surjan, peserta Double Track tata boga SMAN 1 Banyuputih-Situbondo menawarkan makanan dan minuman khas Jawa di ajang Pasar Rakyat Kendale. 

Acara yang diselenggarakan oleh komunitas warga Dusun Kendal, Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Situbondo ini digelar untuk memeriahkan peringatan HUT ke-79 Republik Indonesia. Panitia acara mengusung konsep Jawa Tempo Dulu sebagai tema acara selama 8 hari, sejak 11-18 Agustus 2024.

“Pada event kali ini, anak-anak (peserta Double Track) menyajikan sate-satean khas makanan angkringan, seperti sate gajih, usus, telur puyuh, dan jamur," ujar Lilik Sri Handayani, trainer Tata Boga di Smansaba, sebutan SMAN 1 banyuputih ini.

"Untuk minumannya, mereka membuat wedang uwuh, es strup, dan ronde. Alhamdulillah, produk-produk tersebut dapat diterima masyarakat,” imbuhnya. 

Klaim dari Lilik sangat wajar jika ditinjau dari data penjualan kelompok usaha siswa yang terlibat di kegiatan ini. Dalam sehari, mereka sanggup membukukan omzet hingga 700 ribu rupiah.

Padahal setiap harinya, Waroeng DT, istilah untuk stand Smansaba hanya buka sekitar 5 jam saja. Hingga akhir kegiatan, tak kurang dari 3 juta rupiah berhasil tercatat sebagai omset penjualan tim Tata Boga Smansaba. 

Waroeng DT juga mendapat pujian dari penyelenggara acara. Salah satu panitia Pasar Rakyat Kendale, Prima Dia mengapresiasi konsep pasar jadul yang diangkat oleh Smansaba lengkap dengan makanan tradisionalnya.

"Bagus, sudah sesuai dengan konsep Pasar Jadul dengan mengangkat menu makanan tradisional. Semoga, ini menjadi upaya untuk menghidupkan kembali kecintaan masyarakat kepada menu-menu asli nusantara yang mulai tersingkirkan oleh citarasa dari bangsa luar," katanya.

"Untuk dekorasi Waoreng DT, sangat menarik karena sudah mendeskripsikan pasar tradisional,” lanjut Prima Diah.

Adanya program Double Track mewadahi minat dan bakat peserta didik di SMAN 1 Banyuputih untuk berkreasi serta membangun usaha. Harapannya, setelah lulus dari program ini mereka mampu mandiri dalam berwirausaha dan berkarya di masyarakat.(*)

Tombol Google News

Tags:

Waroeng DT double track SMAN 1 Banyuputih HUT ke-79 RI