KETIK, BANDAR LAMPUNG – Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meninjau langsung rumah calon siswa Sekolah Rakyat di Kelurahan Gunungsulah, Kecamatan Way Halim, Kota Bandar Lampung, Senin, 12 Mei 2025. Memastikan program Presiden Prabowo Subianto ini tepat sasaran bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Didampingi Wakil Gubernur Lampung dr. Jihan Nurlela dan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana, Gus Ipul mengunjungi rumah Rizki Mubarok (15). Calon siswa Sekolah Rakyat ini tinggal bersama keluarganya di rumah sederhana yang berdiri di atas lahan sewa.
Ayah Rizki, Hamdani (31), bekerja sebagai ojek online. Sementara ibunya, Fera Oktapia (34), bekerja sebagai petugas kebersihan di supermarket. Meski hidup dalam keterbatasan, Rizki memiliki mimpi besar menjadi seorang tentara.
“Impian saya setelah lulus dari Sekolah Rakyat adalah bisa mewujudkan cita-cita dan membanggakan orang tua. Saya berterima kasih atas adanya Sekolah Rakyat,” kata Rizki, mengutip laman resmi Kemensos RI, Rabu, 14 Mei 2025.
Sang ibu, Fera, mendukung anaknya untuk mengikuti Sekolah Rakyat. Dukungan ini adalah wujud keyakinannya akan pentingnya pendidikan sebagai investasi masa depan.
“Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, saya berterima kasih karena membantu pendidikan anak saya. Bagi saya, pendidikan itu sangat penting,” tuturnya.
Gus Ipul menegaskan bahwa calon siswa Sekolah Rakyat harus berasal dari keluarga dalam desil 1 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yakni kategori miskin dan miskin ekstrem. Hal ini dikarenakan tujuan utama program ini adalah memutus rantai kemiskinan.
Sekolah berkonsep asrama ini meliputi jenjang SD, SMP, hingga SMA. Proses seleksi tidak menggunakan tes akademik, melainkan berdasarkan verifikasi administrasi dan kunjungan lapangan oleh Pendamping Sosial, Dinas Sosial, dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurut rencana, kegiatan belajar mengajar Sekolah Rakyat akan dimulai pada Juli 2025, diawali dengan masa orientasi dan matrikulasi. Para siswa akan diperkuat dalam keterampilan dasar seperti bahasa dan matematika, sebelum masuk kurikulum inti yang disusun oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah.
"Ada masa orientasi di mana siswa diajak untuk mengenal lebih jauh tentang metode pendidikan di sekolah ini. Paling tidak nanti diperkuat bahasa Inggrisnya dan juga bahasa lain, (termasuk) matematikanya," kata dia.
Selain akses pendidikan melalui Sekolah Rakyat, Gus Ipul juga menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen mengentaskan kemiskinan melalui sejumlah program pemberdayaan yang terintegrasi dan bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Di antaranya bantuan rumah layak huni bagi keluarga siswa serta pemberdayaan ekonomi orang tua.
"Anaknya sekolah di Sekolah Rakyat. Rumahnya Insya Allah dibantu untuk (program rumah) layak huni ketika orang tuanya diberdayakan," kata Gus Ipul.
Sementara itu, Wakil Gubernur Lampung, dr. Jihan Nurlela, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan lokasi sementara di gedung BPSDM dan lahan di kawasan Kota Baru untuk pengembangan Sekolah Rakyat.
"Rencana satu tahun ini Sekolah Rakyat di jenjang SMA kita sediakan di BPSDM, kemudian sambil menunggu mekanismenya, kita menyediakan lahan kosong di Kota Baru," ungkap dia. (*)