KETIK, SURABAYA – Pagelaran Batik Bordir Aksesoris Fair (BBAF) 2025, pameran batik terbesar di Jawa Timur, hadir semakin spektakuler dan lengkap dengan koleksi busana batik dan bordir kekinian di Exhibition Grand City Mall Surabaya, Rabu, 30 April 2025.
Penyelenggaraan BBAF didukung Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Kamar Dagang dan Industri (Kadin), serta Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi). Pameran spektakuler ini menampilkan lebih dari ratusan peserta yang mengusung berbagai produk.
Macam-macam produk yang dipamerkan mulai dari batik, aksesoris, perhiasan, hijab, kebaya, batu mulia, busana muslim, mutiara, produk makanan minuman, kosmetik dan kesehatan wanita.
Salah satu stan di BBAF 2025 di Grand City Surabaya. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Ketua Dekranasda Provinsi Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak, mengatakan bahwa pameran ini merupakan ajang apresiasi kreativitas para pengrajin Jawa Timur.
"Para perajin dan khususnya yang ada di Jawa Timur yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah karena Jawa Timur ini tulang punggungnya perekonomiannya adalah UKM," jelas Arumi dalam sambutannya.
Arumi menambahkan Pameran Batik Bordir Aksesoris Fair 2025 ini sudah diselenggarakan selama 20 tahun yang bertujuan untuk mengangkat industri kreatif di Jatim.
"Dengan harapan wastra Nusantara perajin serta pelaku industri kreatif, terus berkembang dan memberikan inovasi terhadap warisan budaya Indonesia," tutur Istri Wakil Gubernur Jatim ini.
Beberapa aksesoris dari Kota Batu Jatim. (Foto: Shinta Miranda/Ketik.co.id)
Penyelenggaraan BBAF yang berlangsung mulai 30 April hingga 4 Mei menargetkan 10 ribu pengunjung.
"Setiap tahunnya dengan rata-rata dari mulai pengunjung dan juga yang hadir itu antara 10 ribu paling kecil tapi biasanya bisa sampai 20 ribu," paparnya.
"Nah mudah-mudahan di tahun ini juga bisa mendapatkan kesuksesan yang baik dan bahkan melebihi dari target," imbuh Arumi.
Arumi berharap BBAF ke-20 disemarakan oleh beragam aktivitas ini dapat mengundang antusiasme masyarakat untuk mencintai produk lokal Jawa Timur. (*)