Penuh Keteladanan, Kisah KH Ahmad Mudzhar Zainuddin, Ulama Karismatik dari Pamekasan

9 April 2025 05:30 9 Apr 2025 05:30

Thumbnail Penuh Keteladanan, Kisah KH Ahmad Mudzhar Zainuddin, Ulama Karismatik dari Pamekasan Watermark Ketik
Lukisan KH. Ahmad Mudzhar Zainuddin (foto: dok. Pribadi)

KETIK, PAMEKASAN – KH Ahmad Mudzhar Zainuddin adalah putra ke-8 dari pasangan KHR Zainuddin dan Nyai Aisyah

Kyai kelahiran Pamekasan ini dikenal sebagai ulama yang penuh dengan karomah.

Kyai Mudzhar merupakan salah satu penerus Pondok Pesantren Al-Huda Sumber Nangka

Pondok Pesantren Al-Huda Sumber Nangka didirikan oleh KHR Zainuddin pada tahun 1907 di Desa Duko Timur, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Pesantren ini telah berdiri lebih dari satu abad dan menjadi salah satu sesepuh pondok pesantren di Madura.

Keteladanan sebagai Kepala Keluarga

Sebagai kepala keluarga, KH Mudzhar sangat bertanggung jawab dan sangat memuliakan perempuan.

Menurut penyaksian nyai Qibtiyah Mudzhar selaku anak terakhir, KH. Mudzhar sering membantu memasak dan menyiapkan makanan untuk putri-putrinya.

"Dulu kan masaknya pake tungku, biasanya jam 3 pagi aba itu sudah ngangkut kayu bakar, buat bahan bakar masak," terang Qibtiyah dalam wawancaranya 17 Maret 2025

Selain memanjakan istri dan putrinya, KH. Mudzhar juga mengajak putri-putri dan santrinya untuk bercocok tanam berbagai sayur dan buah

Hal ini bertujuan agar tidak bergantung pada tetangga. Terlebih lagi hasil panen yang melimpah sering disedekahkan ke tetangga sekitar

"Kadang aba itu ngasih bibitnya ke tetangga, biar dijual pas panen," terang Nyai Qib, sapaan akrabnya

KH. Mudzhar menilai hal itu juga termasuk amal jariyah, karena bisa membantu ekonomi mereka.

Perjalanan Hidup dan Dedikasi Sosial

KH. Mudzhar di mata masyarakat sekitar digambarkan sebagai sosok yang tegas dan keras dalam membela kebenaran.

Salah satu kegiatan dakwah KH. Mudzhar adalah berjalan kaki mengunjungi rumah-rumah warga untuk menanyakan apa saja masalah-masalah yang sedang ditimpa.

“Aba itu pernah membantu pemasangan meter listrik dan mengebor sumur untuk tetangga yang kurang mampu,” jelas anak bungsu KH. Mudzhar

Selain itu, KH. Mudzhar juga melakukan pelebaran jalan dari dusun Kopao sampai timur rumah kyai Mu'id Kecamatan Larangan, demi kenyamanan pengguna jalan. 

Semua ini beliau lakukan dengan ikhlas tanpa pamrih. Karena semua jasa-jasanya, banyak masyarakat yang hormat dan segan padanya. 

Selain segan dan hormat, masyarakat setempat juga meyakini ucapan KH. Mudzhar itu seringkali menjadi kenyataan. Atau dalam bahasa madura disebut mandhi

Karomah dan Kisah-kisah Luar Biasa

Sebagai ulama yang dikenal memiliki banyak karomah, berbagai kisah luar biasa melekat pada diri KH. Mudzhar.

Karomah KH. Mudzhar terekam jelas pada ingatan cucu beliau bernama Fariduddin Tamiem, dia mengatakan

“Pernah suatu ketika mbah Mudzhar minta tolong tetangga untuk menebang pohon kayu jaran, tapi karena dirasa tetangga ini lama proses pengerjaannya akhirnya beliau sendri yang mencabut pohon itu dengan tangan kosong,” ucap Farid

Kejadian ini sangat tak lazim dapat dilakukan oleh seorang manusia biasa, bisa diyakini KH. Mudzhar memiliki karomah.

Kemudian Farid juga menceritakan kejadian saat hujan mengguyur daerah Sumber Nangka

Kabel listrik PLN di sekitar rumah KH.Mudzhar jatuh tertimpa pohon besar yang tumbang

"Mbah Mudzhar sudah minta tolong tetangga buat melapor ke pihak PLN, tapi ga dateng dateng" tambah Farid

Akhirnya KH. mudzhar sendiri yang merapikan kabel-kabel tersebut, lagi-lagi dengan tangan kosong.

Kabel-kabel ini bisa jadi masih ada aliran listriknya, ketambahan kondisi pada saat itu sedang hujan.

Kesaksian karomah kyai mudzhar juga dituturkan oleh cucunya, musyarrofah mudzhar.

Dia bercerita setiap kyai mudzhar menginginkan suatu makanan, sedangkan bahannya tidak tersedia di rumah.

Dalam hitungan jam pasti ada tamu yang datang sowan membawa makanan itu.

Pernah juga semasa kecilnya, cucu kyai mudzhar ini pernah mengalami sakit gatal-gatal Di kaki.

Dia pun dibawa oleh orang tuanya berobat ke salah satu muridnya kyai mudzhar.

"Pernah ketika saya mau kontrol, ustad ini bilang kalo semalam rumahnya ada yang mengucapkan salam seperti suara mbah kai, padahal mbah kai sudah wafat," cerita musyarrofah

Si ustad menduga kejadian itu bermakna kyai mudzhar juga ikut mengantarkan cucunya. 

Musyarrofah juga menceritakan karomah kyai mudzhar yang dia dengar ketika masih MI tentang salah satu alumni yang bekerja sebagai supir truk.

Suatu saat bapak supir ini sedang dalam perjalanan, dia sempat tertidur dan hampir kecelakaan.

"Katanya bapak ini mimpi mbah kai, nyuruh dia bangun. Pas bangun, ternyata truknya hampir tertabrak," terang musyarrafah

Meskipun kakinya terhimpit kursi pengemudi dan badan truk yang ringsek, bapak sopir itu masih selamat karena lekas bangun dan berusaha keluar dari truk sebelum hampir tertabrak.(*)

Tombol Google News

Tags:

Nurul Huda KH. Mudzhar Kyai Madura Kisah kyai Karomah Kyai Sumbernangka Pamekasan