PMII Kota Rayon Dakwah UIN Bandung Kecam Praktik Joki Tugas Kampus

Jurnalis: Wandi Ruswannur
Editor: M. Rifat

31 Januari 2024 09:15 31 Jan 2024 09:15

Thumbnail PMII Kota Rayon Dakwah UIN Bandung Kecam Praktik Joki Tugas Kampus Watermark Ketik
PMII Kota Rayon Dakwah UIN Bandung (Foto: Wandi Ruswannur/ketik.co.id)

KETIK, BANDUNG – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Fakultas Dakwah dan Komunikasi Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Bandung secara tegas mengecam praktik joki tugas di kampus manapun.

Kecaman ini disampaikan sambil mengadakan program kegiatan “Kader Peduli Kader” diawali dengan diskusi kepenulisan tentang karya tulis ilmiah dan kepenulisan berita, yang dilaksanakan secara daring.

“Kader peduli kader merupakan program yang berangkat dari keresahan atas fenomena yang terjadi dewasa ini, praktik joki tugas salah satunya, praktik tersebut merupakan sebuah fenomena yang semakin meresahkan dunia pendidikan," jelas Zihad Adhari, Ketua PMII Rayon Fakultas Dakwah dan Komunikasi Komisariat UIN SGD Cabang Kota Bandung, Rabu (31/01/2024).

Dia menambahkan, joki tugas merujuk pada kegiatan ketika seorang mahasiswa meminta bantuan orang lain untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, baik yang bersifat individu maupun kelompok, dengan memberikan imbalan finansial atau favoritisme lainnya. Meskipun terlihat sebagai solusi instan untuk mengatasi beban tugas yang berat, tindakan ini membawa konsekuensi serius dan memberikan dampak negatif terhadap kemajuan akademis dan integritas etika mahasiswa.

Menurut pemikiran Zihad, secara khusus ia menegaskan bahwa program kader peduli kader adalah salah satu dari sekian banyak upaya solutif untuk mengatasi fenomena adanya joki tugas tersebut.

Zihad melanjutkan, alih-alih mencerdaskan kehidupan bangsa seperti yang kita cita-citakan dan tertuang dalam alinea ke-4 Pembukaan UUD Tahun 1945, praktik joki tugas ini justru malah mengkontruksi mahasiswa yang tidak mampu mempertanggungjawabkan keilmuannya.

“Bayangkan saja, jika dalam satu perguruan tinggi itu terdapat 100 orang yang membuka praktik joki tugas dan tiap satu penjoki itu mendapatkan 10 orang yang menggunakan jasanya maka dalam satu kampus ada 1.000 orang yang menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya dengan joki. Ini hal yang berbahaya bagi masa depan bangsa dan tidak bisa dibiarkan. Kader PMII mesti menjadi Oasis dalam kekeringan fenomena ini,” ujar Zihad.

Maka dari itu, kata dia, program kader peduli kader yang ada di Rayon Dakwah dan Komunikasi UIN Bandung ini, merupakan solusi atas fenomena joki tugas, pasalnya program ini menciptakan habitus baru agar tiap-tiap kader yang ada di PMII Rayon Fakultas Dakwah dan Komunikasi memilki kepedulian pada kader lainnya. 

"Pasalnya, dalam program ini kader-kader yang sedang duduk pada semester 2, 4, dan 6 dapat berkonsultasi mengenai segala bentuk tugas kuliahnya kepada kakak tingkatnya atau pengurus rayon yang sedang duduk pada semester 8. Pun pengurus yang sedang berada pada semester 8 dan sedang dihadapkan pada tugas akhir yaitu skripsi, bisa berkonsultasi terkait tugas akhirnya kepada senior rayonnya," imbuhnya.

Perlu diketahui juga, kegiatan diskusi kepenulisan pada selasa malam ini menghadirkan narasumber Pimpinan Redaksi NU Jabar Online, M. Rizqy Fauzi, M. Sos., diikuti oleh puluhan kader PMII Rayon Dakwah dan Komunikasi Komisariat UIN Sunan Gunung Djati Cabang Kota Bandung. (*)

Tombol Google News

Tags:

PMII Kota Rayon Dakwah UIN Bandung Praktik Joki Tugas Kampus