Pokdarwis Kota Malang Siapkan Festival Kali Brantas untuk Peringati Hari Sungai

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Mustopa

14 Juli 2023 06:47 14 Jul 2023 06:47

Thumbnail Pokdarwis Kota Malang Siapkan Festival Kali Brantas untuk Peringati Hari Sungai Watermark Ketik
Penyelenggaraan Festival Kali Brantas rangkaian terakhir pada tahun 2022 (foto: Lutfia/ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kota Malang mempersiapkan Festival Kali Brantas untuk memperingati Hari Sungai Nasional. Sebanyak tujuh kampung tematik di Kota Malang akan bergabung pada festival yang bakal digelar untuk kedua kalinya ini.

Ketua Pokdarwis Kota Malang, Isa Wahyudi atau akrab dipanggil Ki Demang menjelaskan, Festival Kali Brantas dimulai pada tanggal 21 hingga 27 Juli 2023.Pada festival tahun ini, terdapat kegiatan petik tirta amerta di Sumber Brantas yang dibawa ke Kota Malang.

"Kegiatan di Sumber Brantas, kami ada petik tirta amerta yang diambilkan oleh Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu dan Kepala Desa Sumber Brantas. Kemudian air itu dibawa pulang ke Kota Malang sebagai pembukaan festival," ungkap Ki Demang, Jumat (14/7/2023).

Usai pembukaan, pada hari selanjutnya yakni 23 Juli 2023 terdapat Kenduren Kali Brantas dan larung sesaji di Kampung Gerabah Penanggungan. Kegiatan berlanjut pada hari berikutnya di Kampung Putih dengan agenda kampanye 'Bersih Kaliku, Putih Kampungku'.

Foto Kampanye bersih kaliku, putih kampungku di Kampung Putih pada Festival Kali Brantas tahun 2022 (foto: Lutfia/ketik.co.id)Kampanye bersih kaliku, putih kampungku di Kampung Putih pada Festival Kali Brantas tahun 2022 (foto: Lutfia/ketik.co.id)

"Ada jeda libur satu hari di tanggal 25 Juli 2023. Baru di tanggal 26 Juli 2023 ada Nyanyian Brantas Kaliku, Arema Kampungku di Kampung Biru Arema," tambahnya.

Acara puncak berlangsung pada Hari Sungai Nasional yakni 27 Juli 2023. Pada peringatan tersebut, Festival Kali Brantas diselenggarakan di tiga kampung tematik, yakni Kampung Tridi, Kampung Warna-Warni Jodipan, dan Kampung Lampion. 

"Di Kampung Tridi acaranya Gugur Gunung Metri Kali Brantas. Sore menjelang maghrib acaranya Nyadran Kali Brantas dengan tampilan tari-tarian. Baru ditutup dengan Nyuluh Kali Brantas dan setelah itu ada arak-arakan lampion pada malam harinya," jelas Ki Demang.

Tak hanya itu, pada penyelenggaraan Festival Kali Brantas juga disertai dengan kegiatan membersihkan Sungai Brantas. Festival tersebut juga sebagai bentuk mengingat kembali fungsi sungai sebagai pusat peradaban.

"Sungai Brantas menjadi pusat peradaban di masa Kerajaan Medang Kamulan sampai Kerajaan Kanjuruhan, Singosari, kemudian di masa Kerajaan Majapahit. Ternyata Sungai Brantas dijadikan salah satu episentrum perdagangan, pusat kehidupan atau titik nadi dari pemerintahan itu sendiri," ungkapnya.

Menariknya, Kota Malang menjadi pionir dari Festival Kali Brantas. Diketahui bahwa daerah lain yang dilewati oleh Kali Brantas juga akan menyelenggarakan kegiatan serupa dengan konsep berbeda.

"Informasinya rangakaian kedua ini sudah diikuti oleh Kota Kediri, Kabupaten Blitar sama Mojokerto. Itu sudah fix mencatatkan jadwal untuk mengikuti sesuai dengan jadwal Kota Malang. Jadi kota Malang menjadi pionir Festival Kali Brantas," tambah Ki Demang.(*)

Tombol Google News

Tags:

Festival Kali Brantas Kampung Tematik Kota Malang Kali Brantas Hari Sungai Nasional