KETIK, TUBAN – Ribuan Masyarakat desa tumpah ruah mengikuti Grebek Gunungan 8 Ribu Tape dan Hasil Bumi di Lapangan Desa Tawaran Kenduruan, Kabupaten Tuban, Sabtu, 21 Juni 2025.
Sebelum dibagikan kepada warga, enam gunungan berupa 1 gunungan tape,1 gunungan jajanan pasar, dan 4 gunungan hasil bumi di kirab berjalan kaki dengan menempuh jarak 2 kilo meteran
Mulai dari melintasi tapal batas Jalan Raya Blora, Jawa Tengah hingga masuk Kabupaten Tuban Desa Tawaran menuju puncak acara festival di lapangan desa setempat.
Kirab gunungan dimulai pukul 08.00 WIB itu, membuat antusias warga menonton di pinggir jalan cukup ramai. Pasalnya, dalam rombongan terdiri dari perwakilan RW Tawaran, menyuguhkan hiburan.
Mereka mengenakan beragam pakaian adat hingga pakaian tradisional. Bahkan, busana yang dipakai dihiasi daun ploso yang merupakan bahan dasar pembungkus tape tawaran.
Kades Tawaran Mohammad Arief bersama istri baru merah (15 Juni 2025)(Foto Ahmad Istihar/Ketik)
"Acaranya cukup ramai. Kami sebagai warga sangat terhibur, juga menunggu nanti puncak acara berebut gunungan tape tawaran," kata pengunjung Marfuah di pinggir Jalan Raya Blora.
Sampai finish di lapangan Tawaran, sebelum dibagikan atau direbutkan warga maupun pengunjung, ke enam gunungan Tape ditempatkan di tengah lapangan, oleh pemerintah desa selaku panitia.
Pengunjung diberikan hiburan. Sebelum diakhiri gerebek gunungan, acara ditandai dengan pembukaan tari Tasowan atau tari ploso Tawaran sebagai simbol serahterima seikat tape yang diberikan kepada kades dan tamu kehormatan Forkopimcam Kenduruan.
Setelah itu, akhir acara para pengunjung langsung berebut ke enam gunungan tape,jajanan pasar hingga gunungan hasil bumi.
Kepala Desa Tawaran Mohammad Arif mengatakan bahwa kirab tumpengan tape, jajaran khas dan hasil bumi warganya telah berjalan empat kali setiap tahun.
Ia menyebutkan hadirnya festival jajanan tape tawaran telah menjadi ikon tersendiri di desanya maupun di Kecamatan Kenduruan. Selain itu, banyak warganya bergantung pada sektor pertanian, juga secara turun temurun warganya berwirausaha bidang kuliner seperti pembuatan Tape maupun jajanan pasar.
"Hampir 17 ibu rumah tangga disini bermata pencarian produk kuliner jajanan tape. Itu yang aktif belum lagi ditambah ibu rumah tangga lain juga bisa membuat Tape ini," ujar Arif.
Sehingga, pemdes memberikan dukungan penuh akan keberadaan pengrajin tape diantaranya dengan mengadakan festival grebek Tape. Dengan begitu, akan memberikan semangat bagi UMKM di desa.
"Acara atau festival ini sebagai dukungan pemdes, dalam mendorong atau mengenalkan produk UMKM khususnya tape tawaran agar lebih dikenal lapisan Masyarakat luas," tutupnya. (*)