Soal Sampah Menumpuk, KSM Pasar Induk Among Tani Kota Batu Minta Dukungan Pedagang

Jurnalis: Sholeh
Editor: Gumilang

9 September 2024 17:00 9 Sep 2024 17:00

Thumbnail Soal Sampah Menumpuk, KSM Pasar Induk Among Tani Kota Batu Minta Dukungan Pedagang Watermark Ketik
Ketua KSM Pasar Induk Induk Among Tani Kota Batu, Didin Dariyanto. (Foto: Sholeh/Ketik.co.id)

KETIK, BATU – Kelompok Swadaya Mandiri (KSM) Pasar Induk Among Tani Kota Batu menyatakan telah mengelola sampah yang ada di pasar tersebut. Kemudian, mengenai sampah yang menumpuk sudah diangkut secara berangsur-angsur untuk pembersihan.

"Tentunya, kita juga ingin pasar ini bersih. Tetapi, kita juga butuh support dari pedagang karena lapak pedagang ini di pasar yang punya sampah masing-masing," ujar Ketua KSM Pasar Induk Induk Among Tani Kota Batu, Didin Dariyanto, Senin 9 September 2024.

Dikatakan Didin, pengelolaan sampah dilakukan secara mandiri. Yang dibiayai dari iuran para pedagang. Namun, belum semua pedagang membayar iuran. Karena ada pedagang sebagian keberatan.

"Meskipun begitu, kami tetap mengolah sampah dan mengambil seluruh sampah yang dihasilkan pedagang," tambahnya.

Didin menyebutkan ada dua skema iuran sampah yang diterapkan ke pedagang. yaitu senilai Rp 1.000 rupiah untuk zona kering dan Rp 1.500 rupiah untuk zona basah. pihaknya melakukan pendekatan untuk sosialisasi ke setiap pedagang. Hal untuk menghindari tanggapan negatif dari pedagang.

"Untuk iuran sampah bagi pedagang pasar. Yang jelas, kita minimalisir supaya pedagang sendiri tidak terlalu berat," tegasnya.

Meskipun ada sebagian pedagang yang tidak membayar, Namun menurut Didin, pihaknya harus adil. Artinya, untuk pengelolaan sampah pasar harus dilakukan. Serta mengakomodir semua sampah para pedagang.

Selain itu, ia meminta UPT Pasar Induk ikut melakukan sosialisasi terkait iuran sampah. Itu untuk mengantisipasi adanya prasangka buruk terhadap KSM. 

"Jadi, pengelolaan sampah ini di bawah UPT tetapi pelaksanaannya oleh KSM," urainya. Diberitakan sebelumnya, Pedagang Keluhkan Tumpukan Sampah Pasar Induk Among Tani yang menumpuk di sebelah selatan pasar. Sampah yang menggunung tersebut sudah hampir dua bulan tidak diangkut oleh petugas.

Pantauan Ketik.co.id, Sampah tersebut telah mengeluarkan bau yang menyengat. Tidak nampak air lindinya karena saat ini musim kemarau. Namun, ketika hujan turun, air lindi akan meluber ke jalan.

Umi Jamsari, pedagang pakaian di Zona 2 Pasar Induk Among yang berdekatan dengan tumpukan sampah. Menurutnya, bau menyengat dirasakan pedagang dan pembeli di sekitar tumpukan sampah.

"Belum lagi lalat dari sampah yang mengerubungi dagangan kami. Tentunya sangat menggangu," ujarnya, Jumat, 6 September 2024. (*)

 

 

 

 

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu sampah KSM Pasar Induk Among Tani