KETIK, MALANG – Pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Malang telah memasuki forum konsultasi publik. Fokus utama pemerintah pada tahun 2026 adalah peningkatan perekonomian dan sumber daya manusia (SDM).
Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, menyatakan bahwa masalah sampah juga menjadi perhatian pemerintah. Meskipun prioritas utama pada tahun 2026 adalah peningkatan SDM dan perekonomian.
"Kalau 2026 nanti yang prioritas pertama adalah peningkatan SDM dan perekonomian. Permasalahan perkotaan juga termasuk sampah, itu juga masuk," ujarnya, Rabu 19 Maret 2025.
Menurutnya program unggulan dari Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin telah tertuang dalam RPJMD. Namun tahun 2025 ini pengembangan SDM direalisasikan dalam program prioritasnya, yakni Ngalam Pinter.
"Kalau tahun ini kami mengikuti RPJMD 2024 kemarin, maka kami lakukan di beberapa seperti Ngalam Pinter. Itu di beasiswa dan sebagainya yang menjadi prioritas di 2025," lanjutnya.
Ali Muthohirin juga menyinggung masalah pengangguran di Kota Malang, yang saat ini sedang dibahas oleh Disnaker-PMPTSP. Ia menjelaskan bahwa pemetaan persoalan pengangguran akan dilakukan untuk mencari solusi yang tepat.
"Ini menjadi treatment khusus di Kota Malang. Akan kami petakan apakah masalah ini berkaitan dengan berkurangnya lapangan pekerjaan atau masalah lain yang menghambat," katanya.
Sementara itu Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Dwi Rahayu menjelaskan dari 7.682 usulan Musrenbang, hanya 3.871 yang terakomodir. Namun dipastikan bahwa program kerja yang berkaitan dengan pembangunan fisik dan pemberdayaan masyarakat tetap berimbang.
"Fisik juga tetap mendominasi karena ada gorong-gorong, terus paving. Namun ada juga pelatihan yang arahnya untuk pemberdayaan masyarakat. Jadi pelatihan dan alatnya, untuk modal nanti akan kami koordinasikan. Harapannya angka pengangguran bisa turun," jelasnya.(*)
