Untag Surabaya Tegas Tolak Politik Dinasti

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Gumilang

5 Februari 2024 13:45 5 Feb 2024 13:45

Thumbnail Untag Surabaya Tegas Tolak Politik Dinasti Watermark Ketik
Rektor Untag menyatakan penolakannya atas politik dinasti serta penyalahgunaan kekuasaan secara berlebihan. (Foto: Humas Untag Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Civitas akademika Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya menyatakan penolakannya atas politik dinasti serta penyalahgunaan kekuasaan secara berlebihan. Penolakan ini diikuti 14 Guru Besar Untag Surabaya tegas menyatakan menolak politik dinasti.

"Kami sangat prihatin, atas kondisi politik saat ini. Kami yang terdiri dari Guru Besar mengkritik keras adanya politik dinasti dan penggunaan kekuasaan dalam pemilihan ini," tegas Rektor Untag Surabaya Prof Dr Mulyanto Nugroho di depan Plaza Proklamasi Untag pada Senin, (5/2/2024).

Prof Nug sapaan akrab Rektor Untag, menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk bersama sama mewujudkan keadaban dalam demokrasi, mendorong Presiden dan para pemimpin untuk menempatkan kepentingan umum sebagai prioritas utama dibanding kepentingan pribadi dan golongan.

"Masa depan bangsa dan negara ini tidak boleh dipertaruhkan di atas kepentingan
sekelompok orang dengan mengabaikan nurani dan penalaran yang kritis dan rasional," ucapnya.

Di bawah Bendera Merah Putih, Nugroho tegas mengajak masyarakat mewujudkan jiwa patriotik untuk negeri ini, untuk menggenapi amanat para pejuang dan pendiri negeri ini.

"Untuk menjaga bumi, air, tanah
Indonesia demi kelangsungan kehidupan generasi kita di negeri yang damai dan sejahtera. Di bawah pilar panji-panji nilai kebangsaan, kejujuran, kecerdasan, keberagaman dan kreativitas," jelasnya.

Berikut 4 poin penyataan sikap

1. Menolak politik dinasti dan intimidasi,
2. Menolak korupsi, kolusi, dan nepotisme
3. Menuntut pemerintahan yg bersih dan berwibawa
4. Menuntut etika bernegara dan berpemerintahan

6 poin seruan Gubes Untag Surabaya.

1. Menolak calon pemimpin yang proses pencalonannya melanggar konstitusi dan
etika demokrasi
2. Menolak politik dinasti
3. Menolak politik uang dalam pemilu
4. Menuntut pemerintah untuk menjatuhkan sanksi tegas terhadap segala bentuk abuse of power, kejahatan jabatan, serta intimidasi yang berindikasi
melanggengkan kekuasaan personal maupun kelompok
5. Mengembalikan netralitas ASN, TNI dan Polri Junjung tinggi peradaban, Jangan patahkan nurani karena ambisi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Untag Surabaya Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya menolak politik dinasti Rektor Untag Surabaya Prof Dr Mulyanto Nugroho