Unusa dan IOM PBB Gelar Pengmas Internasional

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

8 Mei 2023 11:52 8 Mei 2023 11:52

Thumbnail Unusa dan IOM PBB Gelar Pengmas Internasional Watermark Ketik
Mahasiswa Unusa bersama perwakilan dari IOM PBB melakukan pengabdian masyarakat (Pengmas) Internasional, Senin (8/5/2023). (Foto : Humas Unusa)

KETIK, SURABAYA – Peringati The International Day of Living Together in Peace (IDLPT), atau Hari Hidup Berdampingan dalam Damai Sedunia jatuh pada 16 Mei.

Hal ini yang mendorong Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan pengabdian masyarakat (Pengmas) Internasional dengan International Organization for Migration (IOM) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Pengabdian tersebut seiring dengan deklarasi PBB dalam resolusi 72/130 terkait peringatan The International Day of Living Together in Peace atau Hari Hidup Berdampingan dalam Damai, yang jatuh pada 16 Mei.

“Ini ke-bhinneka-annya tinggi dan nahdliyin banget, makanya Fakultas Kedokteran (FK) Unusa harus menjadi bagian dari hari internasional ini,” ujar dr. Dwikoryanto sebagai head of advisory board kegiatan pengabdian masyarakat (pengmas) internasional ini, Senin (8/5/2023).

Ia menambahkan jika mitra strategis yang terlibat dalam kegiatan ini adalah International Organization for Migration (IOM), yakni suatu organisasi di bawah PBB  yang memiliki fokus kerja di bidang migrasi.

“Ibarat berkah Allah turun melalui IOM sehingga kami belajar banyak tentang isu migran internasional,” tutur pria dokter spesialis bedah syaraf itu.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Unusa, Dr. dr. Handayani mengungkapkan, bahwa IOM berdiri sejak 1951 dan saat ini telah bekerja sama dengan lebih dari 100 negara di dunia. I

OM punya peran kunci untuk mendukung pencapaian sustainable development goals (SDGs) 2030 melalui humanitarian assistance. Kegiatan bersama IOM ini akan menambah exposure bagi FK Unusa untuk berkontribusi aktif dalam pergaulan internasional.

“Selain itu, agar para pengungsi itu punya kesempatan belajar sesuatu yang baru dan tumbuh bersama-sama kita. Kerja sama FK Unusa dengan IOM ini telah dimulai pada bulan Desember 2022. Bulan Desember dianggap istimewa karena ada Hari Ibu 22 Desember dan Hari Migran Internasional 18 Desember. FK Unusa mengundang IOM untuk bicara tentang migran, tapi concern-nya ke kesehatan mental perempuan,” ungkapnya. 

Ketua Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) FK Unusa, dr. Hafid Algristian, Sp.KJ., mengungkapkan, bahwa caregiver atau perawat lansia banyak dibutuhkan keberadaannya di hampir seluruh keluarga di Indonesia maupun di luar negeri. Secara tidak langsung, Caregiver memiliki peran penting dalam kehidupan lansia. Merawat lansia merupakan pekerjaan yang mulia, karena perawat secara langsung terlibat dalam kehidupan lansia untuk membantunya hidup lebih baik. Terlebih lagi pada lansia dengan kondisi kesehatan tertentu yang menggantungkan hidupnya dari bantuan orang lain. 

“Selain dibutuhkan kesabaran, ilmu pengetahuan dalam merawat dan mengasuh lansia menjadi hal utama yang harus dimiliki. Dengan berbekal ilmu pengetahuan yang matang, perawat akan lebih percaya diri dalam memberikan perawatan atau tindakan kepada pasien,” ungkapnya.

Seminar daring tersebut dibuka oleh Rektor Unusa, Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie, M.Eng. dan diikuti oleh 240-an civitas akademik Unusa. Narasumber pada sesi siang yakni, dr. Irmawan Farindra, M.Si, yang memberikan materi tentang Basic Medical Training.

Dia mengungkapkan, bahwa melalui pengabdian kepada masyarakat (pengmas) internasional ini, sebanyak 27 migran dilatih sebagai kader kesehatan.

”Mereka akan membantu dokter muda FK Unusa melakukan bakti sosial untuk 200-an migran sekitar pertengahan Mei. Oleh karena itu, keilmuan mereka harus ditambah,” ujar dosen anatomi yang akrab dipanggil Andre ini. (*)

Tombol Google News

Tags:

Unusa Kedokteran Unusa IOM PBB PBB Pengmas Internasional NAHDLATUL ULAMA